Meriahkan Kemerdekaan, Pelajar Gelar Pawai Sepeda Hias, Bertemakan “SDM Unggul, Indonesia Maju”

Daerah Hiburan & Musik Trending Now

KataJatim.com -BANYUWANGI – Berbagai event di bulan Agustus selalu menjadi event yang paling ditunggu oleh masyarakat Indonesia, tak terkecuali di Banyuwangi.

Seperti hari ini, Senin (12/8/2019), digelar pawai sepeda hias yang melibatkan para pelajar tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Para penonton pun juga dengan setia menonton di tepi-tepi jalan yang menjadi rute pawai ini.

Bertemakan “SDM Unggul, Indonesia Maju”, para peserta berlomba-lomba menghias sepeda sekaligus mengenakan kostum sesuai dengan kekayaan potensi Banyuwangi.  

Ada yang menampilkan  potensi hasil bumi Banyuwangi seperti buah naga, jeruk, pisang. Selain menghias sepedanya dengan gambar buah-buahan asli Banyuwangi itu,  peserta juga menyulap kostum dan hiasan sepedanya sesuai bentuk buah yang mereka representasikan. Mulai dari bola yang diubah bentuknya seperti buah naga atau jeruk, dan mereka kenakan di kepala seperti topi.

Sementara lainnya tak mau kalah dengan menampilkan potensi kelautan dan perikanan, batik, kuliner Banyuwangi, budaya khas Banyuwangi seperti kebo-keboan dan gandrung. Tempat wisata Pulau Merah dan Ijen yang menjadi destinasi wisata unggulan juga tak ketinggalan. Ada pula ajakan mencintai olahraga dan membiasakan diri untuk berolahraga secara teratur, serta gerakan mencintai masjid.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memberikan apresiasinya atas karya kreatif para pelajar Banyuwangi. “Di bulan Agustus ini kita diajak mencintai kemerdekaan melalui berbagai segmen. Dan anak-anak sangat suka bersepeda dan menghias sepeda. Ini bagus sekali untuk menumbuhkan kecintaan mereka pada tanah airnya,” ujar Anas. 

Anas juga mengaku terkesan dengan hiasan yang ditampilkan. “Tadi saya lihat hiasannya bagus-bagus dan disesuaikan dengan temanya. Misal tema tentang batik, juga disampaikan tentang sejarah batik. Tema tentang jeruk, juga dijelaskan tentang varian dan manfaat jeruk. Jadi temanya lebih beragam, mengangkat budaya lokal, dan nggak melulu soal perang saja. Ini sekaligus mengingatkan kita bahwa kemajuan sektor-sektor di daerah adalah bagian dari peran kita dalam mengisi kemerdekaan,” pungkas Anas.(hpb)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *