Hedonisnya Mahasiswa, Menyebabkan Masyarakat Mengeluhkanmu

Gaya Hidup Pendidikan & Kesehatan Peristiwa Sosial Trending Now

 

KataJatim.com – JOMBANG – Mahasiswa, sebuah kata yang dipredikatkan pada individu yang sedang menempuh pendidikan tinggi. Transisi dari siswa menjadi mahasiswa memberikan arti serta peran baru bagi individu tersebut.

Mahasiswa diidentikan dengan kaum intelektual, agen perubahan, agen kontrol, dan segala label yang seringkali dianggap memiliki prestis dimasyarakat.

Apalagi ditambah dengan sejarah besar bangsa Indonesia yang mana mahasiswa menjadi salah satu bagian perubahan besar bangsa yaitu revolusi.

Namun dewasa ini, mahasiswa seolah lupa pada kodratnya menjadi seorang lidah atau jembatan penyambung suara masyarakat. Mahasiswa lebih pandai dalam berteori, berdebat, bahkan bersolek dari pada berkegiatan atau mengimplementasikan ilmu yang diperolehnya.

Menyadari kondisi tersebut Hima Prodi Sosiologi Unesa berinisiatif untuk memberikan wadah berupa kegiatan pengabdian sebagai bentuk implementasi ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan.

Pengabdian masyarakat menjadi salah santu unsur dalam Tri Dharma perguruan tinggi, yang mana dalam masing-masing point dalam Tri Dharma tersebut wajib terinternalisasi serta diimplementasikan dalam kehidupan kemahasiswaan atau kehidupan kampus.

 

Hal tersebut yang mendasari Hima Prodi Sosiologi Unesa menyelenggarakan kegiatan “Sosiologi Mengabdi 2018 ”, Kegiatan ini menjadi salah satu program kerja HMP Sosiologi Unesa yang kedua kali diselenggarakan, dimana kegiatan pertama diselenggarakan pada periode sebelumnya berlokasi di desa Jembul Kabupaten Mojokerto.

Dan pada periode 2018 ini kembali berkesempatan melaksanakan kegiatan yang sama dan berlokasi di dusun Mungkerep Desa Munungkerep Kabupaten Jombang.

Penyelenggaraan Sosiologi Mengabdi 2018 ini  bekerja sama dengan Jaringan Mahasiswa Sosiologi se-Jawa (JMSJ) wilayah jawa timur, sehingga pesertanya pun selain dari internal mahasiswa Sosiologi Unesa juga dari beberapa kampus lain yang ada di Jawa Timur.

Total peserta yang mengikuti Sosiologi Mengabdi 2018  mencapai 50 mahasiswa. Adapun penginapan yang digunakan untuk seluruh peserta adalah rumah warga, dengan tujuan makin mendekatkan peserta dengan warga setempat.

Kegiatan ini di mulai pada hari senin 2 Juli sampai Minggu 8 Juli 2018. Sebelum kegiatan berlangsung tentunya HMP Sosiologi Unesa melakukan survei dan pemetaan masalah  terlebih dahulu.

Ada beberapa point penting atau permasalahan yang akan dijadikan landasan bentuk kegiatan pengabdian di dusun Munungkerep desa Munungkerep kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang ini, meliputi antusiasme orang tua dan anak-anak terhadap pendidikan, pola hidup sehat, dan branding terhadap produk kerajinan lokal anyaman tikar pandan.

Dari berbagai point tersebut HMP Sosioogi Unesa menginterpretasikan solusi melalui beberapa kegiatan seperti: penyuluhan pendidikan (dengan sasaran orang tua siswa), Kelas Inspiratif (sasaran siswa), Jika Aku Menjadi, bersih tempat Ibadah, pengajian agama, dan bersih sumber air.

Untuk setiap kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan, berpusat di SDN 3 Munungkerep. Adapun untuk kegiatan lain berlokasi disekitaran dusun Munungkerep.

Penyelenggaran Sosiologi Mengabdi 2018 kali ini bertepatan dengan tradisi adat warga dusun Munungkerep, yaitu membersihkan Punden yang dalam hal ini adalah sumur sumber air.

Karenaletak geografis dusun munungkerep yang apabila musim kemarau tanahnya sangat kering dan banyak sumber air mengering sehingga  adanya tradisi ini selain dari aspek sosial makin merekatkan warga juga terdapat alasan kelingkungan untuk menjaga sumber air yang tersisa agar tidak mengering.

Kegiatan ini dilaksanakan setiap syawal atau setelah merayakan Idul Fitri. Setelah pembersihan punden selesai, dilanjutkan dengan tumpengan atau genduri kecil di lokasi punden.

Kegiatan lain yang berfokus pada pendidikan adalah penyuluhan pendidikan dan kelas inspiratif. Adapun penyuluhan pendidikan disampaikan oleh salah satu dosen Sosiologi Unesa bapak Pambudi Handoyo .S, sos. M, Si. Kegiatan selanjutnya adalah kelas inspiratif.

Kegiatan ini berupa penyampaian materi belajar non formal, kegiatan out bond, dan kegiatan lain yang diharapkan mampu meningkatkan minat belajar anak-anak tersebut.

Selain itu HMP Sosiologi Unesa dalam kegiatan Sosiologi Mengabdi 2018 kali ini menginisiasi sekaligus melaunching taman baca di dusun Munungkerep.

Buku-buku yang disumbangkan merupakan hasil donasi dari para peserta maupun donator diluar peserta. Sosiologi Mengabdi 2018 ditutup dengan pentas seni yang diisi oeh anak-anak, karang taruna dan peserta pengabdian.

Sambutan warga sangat meriah ketika mengetahui akan diadakan pertunjukan seni kecil-kecilan untuk mengakhir kegiatan pengabdian yang singkat hanyan 7 hari dilaksanakan.

Pentas seni dilaksanakan sore hari pada hari sabtu tanggal 7 Juli 2018, malamnya HMP Sosiologi Unesa mengadakan nonton bareng film inspiratif dan video after movie selama pengabdian berlangsung di base camp relawan bersama warga.

Kegiatan ini menjadi bagian dari kegiatan pentas seni dan menandai akhir dari serangkaian Sosiologi Mengabdi 2018. Sekali lagi antusisasme warga sangatlah tinggi sampai lokasi yang digunakan pemutaran video tidak cukup bahkan banyak warga yang menonton sampai ke pelataran rumah dan turun ke jalan-jalan.

Sudah saatnya mahasiswa turun ke masyarakat, lebih banyak melihat serta mendengarkan jerit jerat kondisi yang sedang dialami. Tidak hanya mendengarkan dari berita ataupun sumber lain yang belum terukur akurasinya.

 

Mahasiswa seharusnya tidak hanya pandai dalam berteori atau berretorika, karena seringkali dua hal tersebut menjadikan mahasiswa lebih mengejar eksistensi dari pada implementasi dari ilmu yang diterimanya.

Hakikat penyambung lidah rakyat hendaklah diresapi, serapi, dan sadari. Karena tidak semua msyarakat beruntung dengan mudahnya mendapat akses terhadap kebutuhan.

Bahkan terkadang masyarakat untuk sekedar mencukupi kebutuhan dasarnya saja susdah sulit. Disinilah peran mahasiswa sebagai Agent of Change diuji, akankah jargon tersebut hanya sebagai jargon bahan hegemoni saja atau memang layak menjadi pekik khas mahasiswa karena memang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sudah waktumu bangun, wahai mahasiswa pahami dan mengertilah kondisi masyarakat mu saat ini, dan beraksilah jangan hanya berteori. jcham


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *