KATAJATIM.COM | SURABAYA – Memeriahkan dan merayakan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 73 tahun ini, Universitas Negeri Surabaya punya gaya baru untuk menikmati hari besar kali ini.
Seluruh mahasiswa baru 2018 dan penyandang disabilitas menyanyikan lagu kebangsaan dengan menggunakan bahasa isyarat yang dinyanyikan di halaman depan Rektorat Unesa, Jl. Raya Kampus Unesa, Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya. Jumat, (17/08) pagi.
Kampus Unesa memang sudah terkenal dengan keramahan terhadap penyandang disabilitas. Dan kependidikannya diberlakukan sama dengan mahasiswa biasa lainnya. Namun, juga tetap dituntut untuk lulus tepat waktu.
Rektor UNESA Prof. Nurhasan mengatakan, pemerintah sudah mendukung Unesa di sisi sistem belajar dan mengajar bagi penyandang disabilitas. Kali ini ajaran baru di tahun 2018-2019 menerima 14 mahasiswa disabilitas.
Masih dengan Prof. Nurhasan, dengan mengisi hari kemerdekaan ini, UNESA mempopori menyanyikan lagu kebangsaan dengan bahasa isyarat. Karena, selama ini belum ada lagu kebangsaan dinyanyikan dengan bahasa isyarat.
“Tujuannya, semua memiliki kesetaraan kehidupan dan kependidikan yang sama. Dan bisa lebih peduli dengan sesama dalam menggapai cita-cita mahasiswa.” Tegas Rektor baru UNESA tersebut.
Curah apresiasi dari mahasiswa disabilitas, bersyukur sekali, dengan proses belajar mengajar yang baik dari UNESA, akan kami komitmenkan untuk memiliki prestasi dan karya serta membanggakan almamater tercinta saat ini.
“Kami mengira ada perbedaan pemberlakuan terhadap kami, namun nyatanya tidak. Dari situlah kami sangat bersyukur ada dunia pendidikan yang memfasilitasi kami.” Ucap Mahfud yang seorang tuna netra dan sekaligus mahasiswa baru jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP Unesa.
Red : Arianto