Mengedukasi Warga Eks Lokalisasi, Mahasiswa Unesa Jadi Jawara Di Pimnas 2018

Nasional

YOGYAKARTA – Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tahun 2018 yang digelar di Universitas Negeri Yogyakarta secara resmi ditutup oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Prof. Ainun Na’im, Ph.D, M.B.A pada tanggal 02 September 2018 bertempat di Gedung Olah Raga. Jumlah PKM yang lolos pada Pimnas tahun ini sejumlah 440 proposal yang melibatkan 1.523 mahasiswa dari 136 PTN dan PTS seluruh Indonesia dan merebutkan juara untuk kategori presentasi PKM dan poster.

Tim Unesa yang berhasil memeroleh medali PKM terfavorit untuk kategori presentasi PKM-Pengabdian Masyarakat adalah Kebal Gengsi: Kebudayaan Literasi Melalui Dongeng Puisi Sebagai Upaya Pengembangan Budaya Literasi Anak Usia Sekalah di SDN Klakaherjo 01 Surabaya. Tim tersebut diketuai oleh Hilmi Ramadhan, dengan anggota Asa Muhimmatur Rohim, Wahyu Ilmawan D., Rachmat Arifani, dan Robiatul Ulfi dibawah bimbingan Prima Vidya Asteria, S.Pd., M.Pd. 

Ide tersebut berawal dari keresahan mahasiswa terhadap perilaku anak-anak Eks Lokasisasi di daerah Klakahrejo Surabaya pasca penutupan yang masih menyisakan masalah sosial pada anak khususnya di usia sekolah dasar. Melihat fenomena tersebut, mahasiswa dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya tergerak untuk memberikan pendampingan kepada anak sekolah dasar. Sekolah yang menjadi mitra dalam program ini adalah SDN Klakaherjo 01 Surabaya. Alasan pemilihan sekolah tersebut karena satu-satunya sekolah dasar yang berada di lingkungan Eks Lokalisasi. Adapun pendampingan yang dilakukan dengan cara mengembangkan budaya literasi melalui dongeng dan puisi.

Hilmi Ramadhan selaku ketua Tim PKM Kebal Gengsi (Kebudayaan Literasi Melalui Dongeng Puisi) mengatakan bahwa program ini berupaya untuk mengaktualisasikan budaya litersi melalui dongeng dan puisi pada siswa sekolah dasar yang tinggal di lingkungan Eks Lokasisasi di Surabaya. Selain itu,  program ini juga mendukung upaya pemerintah kota dalam menjadikan Surabaya menjadi kota literasi. Pungkasnya. Keberlanjutan dari program ini adalah terbentuknya ekstrakurikuler dongeng dan puisi di SDN Klakaherjo 01 Surabaya.

Pada pagelaran pimnas kali ini Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berhasil mengantarkan 7 (tujuh) tim di ajang yg paling bergengsi. Tahun sebelumnya, Unesa membawa 6 (enam) tim. Koordinator Kontingen Pimnas Universitas Negeri Surabaya Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si., mengatakan bahwa pada tahun ini ada 59 tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Unesa yang didanai oleh Kemenristek Dikti. Namun, setelah dilakukan monev eksternal Unesa meloloskan 7 (tujuh) tim untuk berlaga di Pimnas. Capaian tersebut sama dengan Universitas Airlangga (UNAIR) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang sama-sama meloloskan 7 (tujuh) tim. Imbuhnya.

Seusai penutupan Pimnas, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dan Alumni Unesa Dr. Ketut Prasetyo, MS. memberikan arahan kepada seluruh dosen pembimbing, official dan tim PKM di Gedung Olah Raga Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam sambutannya Ketut menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut serta dalam mensukseskan kontingen Pimnas Unesa. Selain itu, dosen jurusan geografi tersebut juga mengapresiasi atas capaian kontingen Unesa serta meminta maaf kepada seluruh kontingen manakala dalam memberikan pendampingan belum maksimal. 

“Mewakili segenap pimpinan Universitas Negeri Surabaya kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang turut serta mensukseskan Pimnas 2018. Kalian semua telah berjuang maksimal, jadikan ini semua menjadi sebuah pelajaran untuk lebih baik lagi semoga tahun depan kita juara. Saya juga meminta maaf jika dalam melakukan pendampingan belum maksimal”. Pungkasnya. Seusai memberikan arahan dilaksanakan foto bersama diatas podium. (arianto)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *