Pekan ASI Sedunia, Upaya Mencegah Stunting

Teknologi

KATAJATIM.COM | JAKARTA – Pemberian ASI bisa mengurangi jumlah balita stunting  yang masih tinggi di Indonesia. Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 menununjukan angka balita stunting di Indonesia masih 29,6%. Padahal batas maksimal yang dibolehkan WHO adalah 20%.

Balita yang mengalami stunting ternyata berkontribusi hingga 15% atau  sekitar 1,5 juta jiwa atas kematian anak balita di dunia. Karena itu, kaum ibu perlu memahami penyebab stunting yang merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak. Ini terjadi  terutama pada pertumbuhan tubuh dan otak lantaran akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Terutama saat janin dalam kandungan.

Dampak stunting, tubuh  anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan serta mengalami keterlambatan berpikir. Salah satunya  bersumber dari pemberian air susu ibu (ASI) yang tidak optimal. Karena itu untuk memperingati Pekan ASI Sedunia 2018, Puskesmas Kebayoran Lama mengadakan Pekan ASI 2018 bertema “Menyusui Sebagai Dasar Kehidupan”, pada Agustus 2018.

Menurut Kepala Puskesmas Kebayoran Lama, Selvy, pemberian ASI pada anak sangat penting untuk di sosialisasikan. Terlebih di Kecamatan Kebayoran Lama, tingkat kesadaran masyarakat mengenai pemberian ASI belum mencangkup semua. Dalam peringatan Pekan ASI Sedunia 2018 ini Puskesmas Kebayoran Lama berkerja sama dengan enam corporate social responsibility (CSR) untuk mendukung program tersebut.

“Pada momen Pekan ASI Sedunia 2018 kali ini, Puskesmas Kebayoran Lama mengandeng enam CSR untuk turut serta  mensosialisasikan manfaat dan keutamaan ASI, yakni  RS Pondok Indah, RSIA Kartini, Kalbe Farma, Prodia, Erosin, dan Prisa Medika,” jelas Selvy.

Selvy menambahkan, ada beberapa materi yang disampaikan kepada peserta, di antaranya mengenai prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satu indikatornya adalah pemberian ASI eksklusif yang sangat bermanfaat bagi tumbuh kembangnya anak. Pemberian ASI pada anak juga terjamin sterilisasi karena terjaga kandungan nutrisi maupun gizinya.

Pada kegiatan tersebut, panitia juga menyediakan pelayanan  posyandu, pemeriksaan tensi darah, gula darah dan pengenalan makan sehat untuk bayi. Yang juga penting, para ibu diharapkan memiliki semangat untuk belajar, menyiapkan diri sebelum proses persalinan hingga menyusui.

Pekan ASI 2018 yang merupakan usaha untuk menyosialisasikan ASI ekslusif tersebut diadakan di RPTRA Kampung Perigi Kebayoran Lama Selatan (30/08). Hadir pada acara tersebut Camat Kebayoran Lama, Sayid Ali, Lurah Kebayoran Lama Selatan, Fachruddin AP serta tiga pilar keamanan Kecamatan Kebayoran Lama.

Camat Kebayoran Lama Sayid Ali,  sangat mendukung adanya Pekan ASI Sedunia di wilayahnya. Karena ASI ekslusif di sisi lain mempunyai manfaat dalam mencegah stunting pada anak.

“Kegiatan ini sebagai pengingat kembali dan sosialisasi kepada warga masyarakat terutama para ibu  melahirkan dan  menyusui. Para ibu perlu tahu arti penting pemberian ASI ekslusif pada anak untuk mencegah stunting,” ujar Sayid Ali.

Pada kesempatan ini juga ditandatangan komitmen bersama untuk pemberian ASI ekslusif dan penyediaan ruang laktasi di Kecamatan Kebayoran Lama. Adanya komitmen tersebut diharapkan akan membuka ruang khusus laktasi di setiap kantor kelurahan ataupun kecamatan. (ang/ari)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *