KataJatim.com – SURABAYA, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menggelar Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) di beberapa sekolah.
Kepala Balitbang Kemendikbud Totok Suprayitno, menjelaskan AKSI merupakan sebuah program asesmen untuk melatih anak-anak mengerjakan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS). Artinya, AKSI merupakan konsep memecahkan persoalan baru, karena kehidupan berjalan dinamis.
“Melalui AKSI kita melatih anak-anak membiasakan mengerjakan soal-soal Higher Order Thinking Skills (HOTS),” ungkap Totok, Kamis (1/8) di SMPN 12.
Totok menambahkan, peran guru sangat penting dalam menilai kemampuan anak. “Gak pakai mesin, namun kemampuan guru menilai siswa dan memberikan umpan balik itu yang paling efektif,” jelas Totok.
Menurutnya, asesmen merupakan sebuah cermin, apakah kendala tersebut berasal dari cara guru mengajar atau dari kemampuan siswa itu sendiri. “AKSI disusun berdasarkan framework yang mengukur kompetensi siswa yang terpetakan pada SKL (Standar Kompetensi Lulusan) K13 (Kurikulum 2013). Namun, juga terskalakan dalam skala internasional,” tuturnya.
Hal tersebut dilakukan, menurutnya, untuk menjembatani ketertinggalan peringkat peserta didik di Indonesia, jika dibandingkan dengan skala internasional (tes PISA).
Sementara itu, Kadispendik Surabaya Ikhsan menyampaikan bahwa AKSI berlangsung selama tiga hari di Surabaya, AKSI tersebut berjalan di tiga sekolah yang telah di tunjuk oleh Kemendikbud yakni, SMPN 12, SMPN 22, dan SMP Petra 5.
“Setidaknya 416 siswa mengikuti AKSI yang berlangsung di tiga sekolah tersebut, AKSI tersebut memiliki manfaat yang besar dalam melatih siswa memecahkan sebuah masalah pada soal-soal HOTS,” ungkap Ikhsan.
Menurutnya, dalam melatih siswa mengerjakan soal-soal, Dispendik Surabaya telah menyediakan latihan soal melalui try out online serta latihan pengayaan yang kerap diberikan guru di sekolah, sehingga diharapkan mereka telah terbiasa mengerjakan soal-soal tersebut.
“Kami berharap para siswa mengikuti AKSI dengan betul-betul memahami permasalahan yang dituangkan dalam soal-soal sehingga mampu memecahkan masalah,” jelas Ikhsan. hks