Katajatim.com – BANYUWANGI – Sejak dibuka satu bulan lalu, pusat kuliner Arabian Street Food (arasfo) di Banyuwangi dibanjiri pengunjung setiap minggunya. Sentra makanan kuliner Timur Tengah yang dibuka setiap Kamis malam ini, kini menjadi salah satu jujugan para pelancong pemburu kuliner.
Begitu masuk ke arena stand kuliner, deretan stand makanan dan minuman khas Timur tengah berjajar dengan rapi, begitu menggoda untuk dinikmati. Uniknya semua penjaja kuliner khususnya laki-laki memakai pakaian khas Arab berupa jubah dan sorban. Musik khas Timur Tengah sepanjang jalan pun semakin membuat suasana sentra kuliner tersebut semakin menarik.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan pusat kuliner Arasfo adalah salah satu konsep kuliner yang dikembangkan di Banyuwangi secara tematik. Destinasi wisata kuliner ini merupakan Pasar kaget yang dibuka tiap Kamis sore, antara pukul 16.00 hingga 21.00.
Lokasinya berada di Lingkungan Kampung Arab, Kelurahan Lateng, Banyuwangi. Di Lokasi ini memang menjadi pusat tempat tinggal warga keturunan Arab di Banyuwangi
“Kalau malam jumat seperti sekarang ada Arabian Food Street, kalau hari minggu ada kuliner tradisional khas Osing di Desa Oleh Sari. Juga ada Pasar Wit-Witan di Alasmalang, Singojuruh yang menyajikan makanan khas setempat. Kami terus mengembangkan destinasi wisata berbasis potensi wilayah masing-masing untuk menggerakkan perekonomial lokal,” imbuhnya.
Anas mengaku sangat menikmati suasana kuliner Arasfo. Makanan dan suasana yang tercipta di sana sangat layak dikunjungi. Seperti saat Anas mengunjungi Arasfo Kamis malam lalu (28 November 2019). Anas disambut musik gambus khas Timteng yang dibawakan belasan warga setempat untuk meramaikan suasana. Anas pun larut dalam kemeriahan suasana dan melebur bareng ratusan pengunjung yang memadati arena.
Anas ikut menikmati minuman teh dan roti kamir khas Arab. “Habis minum teh, badan langsung hangat. Rotinya berasa rempah tapi enak sekali,” kata Anas usai mencicipi.
Salah satu wisatawan luar kota yang ikut menikmati kuliner Arasfo adalah pasangan artis sinetron, Chaca Takya dan suaminya Ricky Perdana. Chaca mengaku sangat beruntung karena bisa ikut menikmati kuliner khas Timur Tengah saat berwisata di Banyuwangi.
“Saya sudah empat kali ke Banyuwangi, dan kali ini beruntung banget pas ada kuliner khas Timur Tengah ini. Makanannya enak-enak,” puji Chacha.
“Ternyata eksplor Banyuwangi tidak hanya alamnya, namun ada wisata kuliner Arab macam ini. Ini unik, karena tidak semua daerah punya,” imbuhnya.
Sajian yang tersedia di Arabian Street Food tak kurang dari 126 menu yang terbagi dalam 29 lapak. Mulai dari makanan berat seperti nasi kebuli, mandhi, briyani, nasi rempah, nasi kichery, sate, kaldu, gulai hingga kambing guling. Tak ketinggalan juga tersedia aneka kudapan macam roti maryam, kebab, sambosa, basjia, shawarma, fatira, foul dan tamis.
Minuman ala negeri gurun itu pun juga tersedia. Seperti kopi Arab, naknak, pokak, kopi Turki, dan aneka ragam teh. Bercampur dengan sajian khas lainnya semacam madu, gandum dan kurma.
Dibukanya pusat kuliner ini telah membuka peluang ekonomi baru bagi warga kampung Arab. Salah satu penjual kuliner yang merasakan geliat ekonomi adalah Amalia. Setiap kali membuka stand, tak kurang 100 porsi habis dalam semalam. Harga yang ditawarkan mulai Rp. 25 ribu- Rp. 35 ribu perporsi nasi.
“Alhamdulillah laris terus. Bahkan di minggu ketiga kami nambah volume,” kata Amelia.
Begitu halnya dengan Malik, warga setempat yang membuka lapak teh Arab, Syahi Adeni, minuman teh dicampur rempah dan susu yang berasal dari Kota Aden di Yaman. Malik mengaku setiap jualan menghabiskan sedikitnya 200 gelas hanya dalam hitungan jam.
“Laris terus dagangan saya. Ini jadi inspirasi saya untuk membuka warung minuman dekat sini yang buka tiap hari,” ujar Malik. (*)