Amarah Warga Tidak Terbendung, Akses Jalan Yang Ditutup Kini Dibuka Paksa

Daerah Hukum & kriminal Peristiwa Politik & Pemerintahan Sosial

Katajatim – Probolinggo – Kesabaran hilang, akhirnya warga Desa Gading Kulon,Kecamatan Banyuanyar buka paksa akses jalan yang ditutup, Camat Banyuanyar, Hary Cahyono, Polsek Banyuanyar, Koramil Banyuanyar, dan kepala desa Gading kulon “Jumadi”   mendatangi rumah warga serta pelaku  penutupan jalan di Desa Gading kulon, RT.06 RW.03 Dusun Krajan, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo mediasi supaya akses jalan tersebut dibuka, Senin 16 Oktober 2023.

Jalan tersebut sangat di butuhkan oleh warga setempat dan penutupan ini sudah terjadi kesekian kalinya yang dilakukan oleh orang yang sama “Susilowati”. Sebelumnya sudah di lakukan mediasi, tapi tidak membuahkankan hasil, bahkan sampai diadakan pemaparan di kantor BPN Kabupaten Probolinggo.

Camat Banyuanyar ” Hary Cahyono”  berusaha mencari solusi supaya akses jalan itu dibuka dengan mendatangi rumah warga dan Susilowati. Disaat Camat Banyuanyar ada di kediaman Susilowati. Warga sempet  berusaha membukanya dengan secara paksa jalan yang di hadang dengan tumpukan kayu. Camat Banyuanyar dibantu oleh Polsek serta Ramil, agar warga tidak membukan akses jalan secara kasar, emosi warga akhirnya mereda.

Namun, tak lama kemudian emosi warga tidak bisa dikendalikan dengan alasan sudah cukup bersabar dan kesabaran itu ada batasannya. Dikarenakan jalan tersebut sudah berkali-kali ditutup. Warga sudah tidak percaya lagi dengan janji-janjinya Susilowati. Pada akhirnya warga masyarakat kurang lebih sebanyak  70 orang membukanya dengan cara paksa. Jelasnya.

Warga berani membuka paksa menurut warga, Susilowati diduga bukan ahli waris yang sebenarnya. Munculnya sertifikat itu dari mana??, warga masih bertanya-tanya,bahkan sebelumnya beserta keluarganya membongkar paving yang dibagun oleh pemerintah Desa, dengan adanya pembongkaran paving dan penutupan jalan itulah yang membuat warga setempat marah karena akses jalannya ditutup.

Camat Banyuanyar, “Hari cahyono” mengatakan ke pada tim media katajatim.com. “Dari awal sudah kita komunikasikan,  sudah mediasi minggu kemaren, saya memang meminta, memohon tidak mengurangi hak haknya Susilowati yang punya tanah. Kita hanya ingin memberikan jalan saja,  kita tunggu beberapa waktu, tidak ada komunikasi karena ini warga ada yang mau punya hajat,  padahal saya sempat mediasi,  dan akan di buka sendiri oleh yang bersangkutan.” Ucapnya.

Masih kata Camat Banyuanyar, “tapi sangat kami sayangkan kepada warga yang membuka paksa, mudah-mudahan nanti tetap ada komunikasi.  Harapan saya kedepan tetap kondusif, tidak ada apa-apa lagi, saling mengerti, saling memahami salah khilafnya.” Jelasnya.

Selanjutnya, perwakilan warga masyarakat  “Safara” yang sempet tidak mempunyai akses jalan, dikarenakan akses jalannya ditutup oleh Susilowati mengatakan, “saya mewakili warga yang mengalami hal yang sama seperti saya, dengan terbukanya akses jalan ini,warga masyarakat sangat senang sekali,  terima kasih buat kepala Desa Gading Kulon, Terima kasih pula untuk bapak Camat Banyuanyar yang sudah membantu untuk membuka akses jalan, harapan kami jalan terus dibuka seperti semula  jangan sampai ditutup lagi, cuman itu harapan warga disini. “Ungkapnya.

Supaya pemberitaan berimbang dan akurat, tim media Katajatim.com mendatangi kediaman Susilowati. ”  saya sebenernya tidak terima, dan saya orang kecil tidak punya dana,  tanah ini bersertifikat hak saya, tolong  semua, saya minta tolong bapak Jokowi,  bapak pimpinan semua seluruh Indonesia saya minta tolong.  Ibu gubernur, ibu Khofifah, bapak Kapolda,  bapak-bapak pejabat seluruh Indonesia,  saya minta tolong, saya minta bantuannya. Saya ditindas.  “Ucapnya. 

Lebih lanjut kata Susilowati, “Sertifikat ini atas nama saya, saya minta tolong, selama 3 tahun saya diusik, sampai kaca saya pecah, saya hampir tiga minggu dilempar batu, harapan saya minta keadilan, kalau ada yang minat beli, ya saya jual,  jadi saya minta tolong, saya cuman sendirian disini cuman ada bapak, bapak saya sampai bengkak kemarin, minta di visum tidak di visum,  kakinya bengkak ada buktinya, saya ke Polisi  kemaren sampai  2  kali tapi tidak ditanggapi,   malah saya terlapor terus,  saya di laporkan ke polisi,  tolong bapak presiden Jokowi, bapak Kapolda bantuannya. “Jelas. (Tim)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *