Gencarkan Sidak, Satgas BUS PATAS Pupuk Tindak Kios Pupuk Nakal

Daerah Pengusaha Politik & Pemerintahan

Katajatim – Probolinggo – Sebanyak 6 (enam) kios pupuk bersubsidi pada 4 (empat) wilayah kecamatan di Kabupaten Probolinggo menjadi sasaran inspeksi mendadak (sidak) Tim Satgas BUS PATAS Pupuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Rabu (12/4/2023) siang.

Sidak di wilayah Kecamatan Maron, Banyuanyar, Gending dan Pajarakan tersebut dipimpin oleh Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto.

Tak hanya menyasar distributor, kios pupuk berskala kecil pun tidak luput dari penelusuran Satgas BUS PATAS Pupuk Kabupaten Probolinggo. Bagi mereka yang menjual tidak sesuai dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET), maka langsung ditindak dengan surat teguran tertulis.

Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko mengemukakan pihaknya memang sedang gencar menyidak kios-kios pupuk bersubsidi. Hal ini seiring maraknya pengaduan masyarakat kepada tim Satgas di Kabupaten Probolinggo terkait kelangkaan pupuk. Sekaligus harga eceran pupuk bersubsidi yang terlalu tinggi di kios-kios pupuk.

“Dari sidak hari ini diketahui rata-rata mereka menjual pupuk bersubsidi tidak sesuai dengan ketentuan HET. Jadi para petani membeli pupuk subsidi jenis Urea dengan harga Rp 150 ribu. Hal ini melampaui HET yang sebesar Rp 112.500 ribu,” jelas Wabup Timbul.

Dengan hasil temuan tersebut Wabup Timbul mengatakan, pihaknya akan menyiapkan langkah selanjutnya. Untuk sementara ini berupa shock terapi berupa teguran langsung dan penertiban. Sekaligus himbauan untuk menjual pupuk bersubsidi dengan HET yang berlaku.

“Kami harap kedepan tidak ada lagi distributor dan pengecer yang memainkan harga. Karena ini menyangkut hidup masyarakat petani. Jika teguran ini tidak diindahkan maka akan ada sanksi tegas berupa penutupan kios dan stop beroperasi lagi,” tegasnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto menambahkan melihat adanya keseragaman harga jual yang ditemui di lapangan, pihaknya berpendapat bahwa ada kesepakatan yang dibuat oleh distributor dan pengecer pupuk bersubsidi.

Adapun demikian pihaknya berkeyakinan, dengan masifnya sidak pupuk selama ini, kondisi yang meresahkan petani ini akan berubah. Seiring dengan tekanan dari tim satgas dan pembinaan langsung dari Wabup diharapkan dapat memberikan efek jera bagi penguasa kios pupuk.

“Bersama ini juga kami sampaikan, bahwa adanya isu kelangkaan pupuk di kios kios itu tidak benar, justru sebaliknya stok saat ini melimpah. Hal ini salah satunya dikarenakan petani enggan untuk membeli,” terangnya.

“Oleh karena itu kami juga terus meneliti, apakah hal ini dikarenakan ada alih fungsi lahan dari pertanian padi ke lahan perkebunan, sehingga tidak banyak membutuhkan pupuk urea,” tandasnya.(SR)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *