KataJatim.com – Jember – Di tengah kesibukannya sebagai istri Bupati Jember sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Jember, Neng Gyta Eka Puspita, SE, MSc menorehkan langkah penting. Ia dipercaya memimpin DPD Bakti Taskin Jember, sebuah amanah yang langsung diembannya dengan hati terbuka.
Bagi Neng Gyta, pengentasan kemiskinan bukan sekadar program besar yang dirancang di balik meja rapat. Baginya, solusi sejati justru berawal dari ruang paling kecil dan hangat: keluarga.
“Saya percaya kesuksesan pengetasan kemiskinan dimulai dari keluarga. Ketika kesadaran tumbuh di rumah, maka masyarakat akan bergerak bersama dengan lebih kokoh,” ucapnya penuh keyakinan.
Dalam pandangannya, keluarga adalah sekolah pertama yang mengajarkan nilai kesederhanaan, kerja keras, dan kemandirian. Tanpa pondasi itu, segala bentuk program pengentasan kemiskinan hanya akan menjadi slogan.
“Keluarga adalah akar. Dari situlah kesadaran, kedisiplinan, dan daya juang lahir. Jika keluarga kuat, maka bangsa ini juga akan kuat,” tambah Neng Gyta.
Amanah sebagai Ketua DPD Bakti Taskin Jember juga menjadi jalan baginya untuk mempertemukan kerja-kerja keluarga dengan kerja-kerja kelembagaan. Terlebih, Jember dipercaya sebagai tuan rumah Konferensi Tapal Kuda (KTK) 2025 yang akan digelar di GOR Kaliwates, Oktober mendatang. Acara berskala nasional ini rencananya menghadirkan Presiden RI Prabowo Subianto dan lebih dari 100 pengurus DPD Bakti Taskin dari berbagai daerah di Indonesia.
Korwil Bakti Taskin Jawa Timur, Fatih, menilai kehadiran Neng Gyta menjadi energi tersendiri.
“Draft kepanitiaan sudah kami siapkan dengan nama-nama akademisi dan praktisi sesuai kompetensi, tinggal melibatkan lebih banyak pengusaha peduli. Kami berterima kasih dan memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Neng Gyta atas kesediaannya memimpin, sekaligus menjadi Ketua Konferensi Tapal Kuda. Beliau membawa semangat baru,” kata Fatih.
Ia bahkan menyelipkan cerita keakraban dalam proses persiapan.
Bagi Neng Gyta, KTK bukan sekadar acara besar yang mendatangkan tokoh nasional. Lebih dari itu, ini adalah momentum mengangkat suara masyarakat Jember, sekaligus mengukuhkan peran keluarga sebagai kunci pembangunan manusia.

“Saya berterima kasih karena Jember dipilih menjadi tuan rumah konferensi nasional ini. Kami akan bekerja keras dengan OPD yang ada agar KTK berjalan sukses. Tapi yang lebih penting, ini adalah kesempatan membangun kesadaran kolektif: bahwa perubahan besar dimulai dari hal kecil di dalam keluarga,” tutur Neng Gyta.
Di balik sikap lembutnya, terselip tekad kuat seorang perempuan yang percaya bahwa kekuatan bangsa terletak pada kesadaran masyarakatnya. Dan kesadaran itu, menurutnya, lahir dari rumah. tm