Keterangan foto: Panitia MEDSPIN 2019 untuk region Tuban dan peserta di Hall SMA 1 Tuban.
KataJatim.com – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menggelar Olimpiade Medical Science and Application International MEDSPIN Competition hari ini 3 November 2019 serempak di 30 tempat di seluruh Indonesia.
Antara lain di Bali, Balikpapan, Bandung, Banjarmasin, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bogor, Gresik, Jadatabek, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan, Lombok, Madiun, Makassar, Malang, Mojokerto, Pamekasan, Pasuruan, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda, Semarang, Sidoarjo, Solo, Tuban, Tulungagung dan Yogjakarta.
MEDSPIN 2019 adalah Lomba olimpiade sains dan medis tingkat internasional terbesar se-Indonesia yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Menurut Ketua Panita Pelaksana MEDSPIN 2019 untuk Region Tuban, Vida Cahlia Novita Sari ditemui katajatim di sela acara, kegiatan ini merupakan perlombaan sains kedokteran terbesar se-Indonesia yang telah diadakan sejak 2002 lalu. Tiap tahunnya MEDSPIN diikuti oleh ribuan peserta dari dalam dan luar negeri.
“Kegiatan ini serempak hari ini-red 3\11\2019 di seuruh Indonesia sedangkan untuk Region Tuban diikuti oleh 155 peserta dari seluruh SMA dan MAN atau sederajat se kabupaten Tuban yang kali ini diadakan di SMA 1 Tuban,” ujar mahasiswa FKU Unair yang akrab dipanggil Vida ini.
Tema kali ini adalah “Pediatric and Congenital Disease” dinilai menjadi isu yang menarik untuk diikuti dan dipelajari oleh siswa SMA, imbuh Vida.
Tahun ini, MEDSPIN 2019 mengadakan 3 kompetisi: 1. OLIMPIADE SAINS Bagi kalian para siswa/i SMA/sederajat, peserta berbentuk tim dan terdiri dari 3 orang. Materi yang diujikan terdiri atas 30% kimia, 30% fisika, 30% biologi serta 10% kedokteran dasar. diadakan hari ini ,red-3\11\2019, sedangkan untuk 2. PUBLIC POSTER dan 3. PPGD, sedangkan perempat, dan gand finalnya pada 16-17 Nvember 2019 di Kampus Unair, pungkas Vida.
Sementara itu menurut Prof. Soetojo, Dekan FK Unair, dalam jumpa pers akhir Oktober kemarin, mengatakan bahwa MEDSPIN ini akan menjadi ajang yang menarik bagi siswa dalam memahami kesehatan.
“Tema yang menarik karena saat ini banyak kasus kelainan kognitif sejak lahir. Oleh karenanya anak anak SMA juga tahu dan lebih mengenali FK UNAIR,” ujarnya.
Selain olimpiade terdapat juga public poster dan video PPGD. Pelaksanaan olimpiade MEDSPIN terdiri dari 6 babak, yakni penyisihan, quartet final, semi final, babak revival, babak final dan grand final. Babak penyisihan dilaksanakan secara offline di 27 kota di Indonesia dan secara online di 34 provinsi di seluruh Indonesia serta di negara-negara ASEAN.
Menariknya pada tahun ini pemenang pertama MEDSPIN akan mendapatkan freepass masuk ke FK UNAIR. Prof Soetojo menjelaskan bahwa saat ini telah ditulis Draf SK Rektor terkait hak pemenang lomba MEDSPIN.
“Nanti yang dapat juara akan mendapatkan kesempatan emas untuk masuk FK Unair. Yang juara 1 langsung di terima di FK Unair tanpa tes. SK memang belum jadi tapi draf sudah diketahui Rektor dan sudah disetujui,” ungkap Dekan FK Unair tersebut.