KataJatim.com – Jembrana – Bank Indonesia ( BI ) Provinsi Bali berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi Pertanian dan peternakan di Bali, seperti potensi udang vaname dan kakao di Kabupaten Jembrana Bali sangat besar untuk dikembangkan karena memiliki kualitas yang baik.
“ Kedua Produk pertanian dan kelautan ini berpeluang menjadi komoditi berkualitar eksport ini, BI Bali sudah melakukan pembinaan dan pengembangan kedua produk itu sejak tahun 2020 lalu, ” ungkap Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Rizki Ernadi Wimanda, Senin (24/01/2022), disela Panen Perdana Udang Vaname di UMKM Binaan Gapokkan Kampung Vaname Mandiri Desa Budeng Kecamatan Jembrana Kabupaten Jembrana,
Panen Udang dihadiri Bupati Jembrana diwakili Kadis Dinas Perikanan, Ir I Ketut Wardana Naya, Perwakilan BPD Bali, Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya (secara daring)
“Salah satu upaya yang dilakukan BI Bali adalah melakukan pengembangan UMKM berorientasi ekspor di sektor pertanian dan kelautan,” katanya.
Kpw Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menjelaskan, BI sejak tahun 2020 mendukung pengembangan komoditas perikanan Bali dan sertifikasinya agar bisa diekspor, yang diharapkan.meningkatkan ekonomi nelayan, petani dan masyarakat. Untuk itu, perlu ada sinergi dengan semua pihak terkait.
Pengembangan komoditas udang Vaname akan terus dapat pembinaan di sektor hulu dengan menggandeng Gapokkan untuk melakukan budi daya udang vaname Melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) PKE UMKM, BI memberikan bantuan kepada Gapokkan sejak 2020 berupa rumah pakan, plastik terpal untuk kolam,
kincir, sumur bor dan mesin pompa tambak, hingga pembentukan SDM Gapokkan, serta pembentukan demplot (percontohan budi daya udang Vaname ).
“Untuk menciptakan pembinaan yang utuh dari hulu (budi daya) hingga hilir, kami melakukan pembinaan kepada Gapokkan,” paparnya. Pembinaan tersebut berupa pendampingan dan pemberian bantuan teknis terkait dengan pengelolaan SDM dengan bekerja sama dengan Pemkab Jembrana.
Selain itu, BI juga mendorong program digitalisasi UMKM, KWT diikutkan dalam program onboarding UMKM dengan memperkenalkan sistem pembayaran nontunai menggunakan QRIS, sistem pemasaran digital di media sosial dan market place serta mekanisme pencatatan keuangan dengan menggunakan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK).
“Termasuk lakukan pendampingan budi daya udang vaname dengan memberikan bantuan teknis budidaya udang yang bekerjasama dengan Balai Prorduksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2) Kementerian Keluatan Republik Indonesia, dan sekolah lapang cuaca oleh BMKG Wilayah III,” ucapnya.
Usaha pengembangan komoditas udang vaname bisa berjalan dengan baik dengan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak.BI terus mendukung upaya pemerintah mendorong udang Vaname Jembrana salah satu komoditas ekspor primadona Bali, mengharumkan Jembrana mendunia, dan mensejahterakan ekonomi petani dan masyarakat
Kadis Dinas Perikanan, Ir I Ketut Wardana Naya, menjelaskan.untuk meningkak PAD Kabupaten Jembrana, Bupati Jembrana galakan budidaya udang vaname, sebagai salah satu sentra produksi udang vaname di Indonesia, “ Peluang ekspor udang vaname sangat menjanjikan. Karena pasar internasional kekurangan pasokan udang sekitar ratusan ton, Kami baru bisa menyediakan pasokan sebanyak 8.000 ton, ditargetkan tahun ini bisa lebih dari 10.000 ton,” jelasnya.
Ia berterima kasih kepada BI Bali serta pengurus Gabungan Kelompok Pembudidaya Ikan (Gapokkan) Kampung Vaname Mandiri Desa Budeng telah berupaya pengembangan udang, hingga saat ini bisa panen perdana.nn