Transmigrasi Era Baru: Dorong Pemerataan dan Swasembada Pangan Lewat Kolaborasi Antar Daerah

Daerah Ekbis Nasional Politik & Pemerintahan Sosial Trending Now

KataJatim.com – Jakarta – Program transmigrasi Indonesia kini memasuki babak baru dengan paradigma bottom-up atau berbasis aspirasi daerah. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, dalam Rapat Kerja Kementerian Transmigrasi 2025 yang berlangsung di jakarta.

“Transmigrasi hari ini tidak lagi bersifat top-down. Program ini hanya berjalan jika ada aspirasi langsung dari daerah,” ujar Viva Yoga selepas penandatanganan nota kesepahaman antar daerah terkait program transmigrasi dan pembangunan wilayah.

Dalam acara tersebut, ditandatangani kerja sama transmigrasi antara Provinsi Banten sebagai daerah asal dan Provinsi Sulawesi Barat sebagai daerah tujuan transmigrasi. Selain itu, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Sidrap (Sulawesi Selatan) juga menjalin kerja sama strategis dalam pembangunan daerah.

Viva Yoga meyakini bahwa sinergi antar daerah ini akan mempercepat pemerataan penduduk dan mendorong terbentuknya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan transmigrasi. Ia juga menekankan bahwa program transmigrasi akan menjadi bagian penting dari implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional.

“Wilayah transmigrasi terbukti menjadi sentra tanaman pangan, dan ke depan akan menopang ketahanan pangan nasional,” tegasnya.

Lebih jauh, Viva Yoga menyebut transmigrasi bukanlah konsep baru, melainkan bagian dari warisan leluhur nusantara. Ia mencontohkan Tunggul Ametung yang membuka Desa Tumapel hingga menjadi pusat Kerajaan Singasari, serta Raden Wijaya yang membuka Tarikh (Mojokerto) hingga menjadi pusat Kerajaan Majapahit yang melegenda.

“Dari membuka hutan hingga menjadi pusat ekonomi dan peradaban, semangat itu yang diwariskan kepada kita hari ini,” ujarnya.

Ia juga menggarisbawahi bahwa transmigrasi yang digagas Presiden Sukarno sejak tahun 1950 telah membuahkan hasil besar, dengan lahirnya 1.567 desa, 466 kecamatan, 116 kabupaten, dan tiga provinsi baru: Sulawesi Barat, Papua Selatan, dan Kalimantan Utara.

Menutup sambutannya, Viva Yoga menegaskan pentingnya keberlanjutan dan keseriusan dalam menjalankan transmigrasi, yang dapat dioptimalkan melalui sinergi anggaran pusat dan daerah.

“Transmigrasi adalah strategi pembangunan jangka panjang yang mampu menciptakan desa, kota, bahkan provinsi baru. Ke depan, kawasan transmigrasi akan terbuka untuk investasi dan menjadi lokomotif kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. ar


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *