Warga Desa Sentong Menagis Atas Adanya Banjir Yang Diduga Kelalaian Pihak Tol

Daerah Peristiwa

Katajatim-Probolinggo-Warga Desa Sentong, Dusun Kedung Beringin, Kecamatan Krejengan mengalami kerugian ratusan juta rupiah, akibat dampak luapan air sungai pada tanggal 05 Februari 2025,meluapnya air sungai diduga dampak dari pembangunan proyek strategis nasional jalan tol Probowangi aket II, Senin 10/02/2025.

Pasalnya tanggul sungai  tersebut sebelumnya, kurang lebih setinggi 2 meter dari dasar jalan yang di bangun saat ini. Namun, dengan adanya proyek jalan tol, tanggul air sungai yang dikurangi (Kupas) pada saat pembangunan jalan tol, sampai sekarang tanggul ini tidak dibangun kembali seperti awal. sehingga jika curah hujan tinggi, air sungai mudah meluap dan mengalir ke pemukiman warga. 

Akibat dari luapan air sungai  pada tanggal 05 Februari 2025 (Malam Hari) warga yg terdampak mengakibatkan kerugian puluhan juta rupiah,diantaranya,ST dan SS pengusaha pencetak batu bata merah.

Hal itu, diungkapkan oleh, ST bahwa dirinya sangat merasa dirugikan,”Batu bata yang sudah kami bakar, yang sudah di cetak, bahkan masih proses pengeringan habis akibat banjir luapan dari sungai, daerah kami ini mulai dulu tidak pernah terjadi banjir seperti ini,karna adanya pegurangan tanggul sungai atau adanya proyek tol ini,kerugian kami puluhan juta,  tanah dan sekam yang saya beli juga hanyut oleh banjir.” Ucapnya. 

Senada yang di sampaikan SS, tidak hanya pengusaha percetakan batu bata, petani sayur juga merasa di rugikan dikarenakan tanaman sayurnya juga ikut terandam banjir. Parahnya lagi, pagar tembok milik, BD di dua titik dengan panjang kurang lebih 50 meter dengan tinggi kurang lebih 3 meter, ambruk, dikarenakan terdampak air sungai yang meluap.

Hal yang sama di alami oleh H. Rekso pagar tembok miliknya kurang lebih sepanjang 25 meter dengan tinggi 2 Meter juga ambrol, pintu gerbang besi juga rusak,tidak hanya itu, rabat cor di bawah kandang kambing kurang lebih sepanjang 50 meter ambles bahkan berlubang tergerus oleh luapan air sungai. 

kami tim media mengkonfirmasi H. Rekso warga yang terdampak menjelaskan, “Dulu sebelum adanya pembangunan proyek tol dan sebelum tanggul dikurangi, tanggul ini tingginya 3 meter, ini di kupas oleh pihak tol kini datar seperti ini dan sehingga daerah kami akan menjadi tempat luapan air sungai,”jelasnya. 

Kejadian seperti ini H. Rekso menduga karena kelalaian dari pihak tol, “Karna tidak memikirkan dampak luapan air sungai ke pemukiman warga, sehingga kami harus menerima dampak dari kelalaia tersebut, “imbuhnya.

Masih kata H. Rekso menurutnya, “Pemasangan gorong-gorong pembuangan air dari tol ke sungai terlalu rendah, jika nanti ada banjir besar lagi, bukan air yang dari tol yang mengalir ke sungai,akan tetapi air sungai yang akan mengalir ke tol atau langsung ke pemukiman warga.” Imbuhnya. 

Sementara, Budi sebagai humas PT Abipraya saat di konfirmasi media lewat sambungan whatshapp via telfon,dirinya menyebut hal ini termasuk bencana alam, “Kami bekerja sudah sesuai gambar,  bencana alam kan tidak ada yang tau dan kami sudah sampaikan ke Pemerintah Desa agar bersurat ke DPUPR dan Bina Marga.”Ucapnya. 

Selanjutnya tim media, akan mengkonfirmasi/mengklarifikasi DPUPR dan Bina Marga terkait pengurangan tanggul sungai yang mengakibatkan banjir kerumah warga.(Tim)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *