KataJatim.com – Pemerintah RI mendorong agar para generasi muda banyak melahirkan inovasi – inovasi di bidang teknologi untuk menyongsong perkembangan Revolusi Industri 4.0. Hal itu dituturkan oleh Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Dr. Jumain Appe, hari ini (26/8) di hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar.
“Kita memang mendorong startup itu untuk berkembang, itu yang penting produk dan model bisnisnya. Nah, biasanya model bisnis itulah yang bisa menentukan (keberhasilan startup), tapi itu tergantung dari produk yang dikembangkan. Apalagi market segmentationnya yang kita tuju. Jadi memang kalau kita lihat, arahnya ya kesana (market segmentation),” ujarnya kepada wartawan.
Ia turut mengatakan bahwa pemerintah pun juga siap memberikan regulasi dalam usaha mengatasi maraknya perkembangan startup di Indonesia yang terus menerus bermunculan. Namun, regulasi penjamin tersebut disesuaikan terhadap segmen pasar yang hendak dituju oleh masing – masing startup.
“Di dalam undang – undang itu (UU no. 11 tahun 2019, red), kita sebenernya mengatur, salah satunya adalah bagaimana pemerintah bisa memfasilitasi pre-komersialisasi market itu, untuk bisa kita mendorong dan memperbaiki model bisnis dan produknya supaya bisa berkembang terus menerus,” tambahnya.
Selain itu, niat pemerintah sendiri pun kian serius dengan memberikan regulasi penjaminan kepada startup atau perusahaan rintisan yang lahir. Termasuk juga dalam hal pembinaan dan penjaminan.
“Harapan kita, satu persen ini akan menjadi unicorn. Coba bayangkan, satu persen ini melahirkan 10 persen, lalu 10 persen melahirkan 30 persen. Memang yang perlu dilakukan, bagaimana kita melakukan pembinaan, dan juga memberikan jaminan misalnya insentif. Dan juga jaminan misalnya kalau ada prestasi investor yang mau ngasih. Kalau ini kan harus ada aturan – aturan yang supaya resikonya tidak terlalu besar. Nah itulah yang saat tadi kita bicara tentang resiko dan segala macamnya,” katanya.
Diketahui, dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2019 yang berlangsung di Denpasar ini, pemerintah menginginkan adanya inovasi – inovasi baru di daerah. Hal itu dimaksudkan agar persebaran teknologi digital tidak hanya terfokus di ibukota RI saja, melainkan juga diikuti oleh daerah – daerah lain di Indonesia. (da)