MALANG – Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang patut berbangga karena salah satu mahasiswanya mewakili di acara konferensi Internasional.
Meskipun masih menginjak semester 3, namun Fadhil Muhammad ini mengikuti konferensi internasional tahunan yang diadakan oleh Faculty of Arts and Social Sciences Universiti Malaya, Malaysia.
Konferensi dalam hubungan Indonesia-Malaysia ini telah diselenggarakan tiap tahun dan ini merupakan tahun ke 12. Konferensi tersebut digelar selama 2 hari dengan 2 plenary session dan 3 parallel session.
Sebagian besar yang menjadi pembicara adalah mahasiswa magister, mahasiswa doktoral dan professional berprofesi sebagai peneliti seperti dari LIPI.
Mahasiswa asal tasikmalaya tersebut mempresentasikan paper tentang dampak sosial ekonomi dari filantropi berbasis online. Saat diwawancari, mengapa ia memilih filantropi, ia berpandangan bahwa filantropi adalah salah satu anjuran agama untuk melakukan kebaikan serta salah satu cara untuk meningkatkan rasa solidaritas sesama manusia atau dalam lingkup kecil kerabat, tetangga dan teman.
Kemudian kenapa harus online? Ia menjelaskan bahwa sudah saatnya kita memfaatkan teknologi untuk hal-hal positif, salah satunya mengembangkan aplikasi patungan sebagai media filantropi.
Walaupun ia masih berstatus sebagai mahasiswa S1 semester 3, tetapi tidak menyurutkan niatnya untuk menimba ilmu dalam forum International Conference.
Bermodalkan keyakinan dan cita-cita serta wawasan yang didapatkan saat mengikuti forum-forum diskusi bersama teman organisasinya di HMI Komisariat Syariah-Ekonomi UIN Malang, ia berani mengikuti International Conference.
Fadhil juga menyatakan bahwa ia sudah terlatih berdiskusi dalam forum-forum di HMI. “HMI memberikan saya stimulus kuat untuk berani mengungkapkan pendapat, saya anggap sebagai kampus kedua, semangat saya banyak bermula dari HMI” kata Fadhil.
Dengan tema Strengthening the Identity, Enriching Communal Identity (Menguatkan identitas, dan memperkaya persamaan serumpun) tahun ini menghadirkan 75 pembicara dari berbagai negara, khususnya Indonesia dan Malaysia.
Banyak diantaranya dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Andalas (UNAND) Padang, Universitas Pendidikan Bandung (UPI), Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, University of Malaya, University Kebangsaan Malaysia (UKM), dan Perguruan tinggi lainnya.
Hussain Hanafi, sebagai Dekan Fakutas Budaya dan Ilmu Sosial mengungkapkan “Pendaftar konferensi ini mencapai 160 orang, namun terseleksi menjadi 35 pembicara yang hadi pada dua hari ini”.
Keberadaan konferensi semacam ini telah dikukuhkan menjadi yang disebut dengan PAHMI (Persidangan Hubungan Malaysia-Indonesia) yang rencana untuk kali ke 13 akan digelar di Indonesia.
Jaringan beberapa perguruan tinggi dalam hal penelitian seperti ini akan sangantmendukung peningkatan keluaran Perguruan Tinggi khususnya karya tulis Ilmiah jurnal.
Kegiatan terakhir ditutup dengan fied trip ke Malaka dan Putrajaya. Para peserta tentunya juga mengharapkan untuk dapat menikmati pariwisata di Malaysia, sehingga dengan adanya field trip itu diharapkan menjadi momen yang menyenngkan bagi para peserta. Di akhir perjalanan ke Malaka para peserta berfoto bersama sebagai kenang-kenangan setelah beberapa hari di Malaysia.
Sumber : Fuad (+62 858-4227-0058)
Minggu, (05/08/2018).
Red : Arianto