KataJatim.com – Dalam pidato kenegaraan yang digelar pada Sidang Paripurna MPR kemarin (16/8), Presiden Joko Widodo hendak menginisiasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sebagai langkah pematangan pendidikan bagi para masyarakat yg kurang memiliki kemampuan finansial.
“Oleh sebab itu, Pemerintah pada tahun 2020 memperluas sasaran beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi kepada 818 ribu mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, yang memiliki prestasi akademik melalui Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-Kuliah), termasuk lanjutan bidik misi,” ucap Presiden Joko Widodo.
Dalam penerapannya, Kartu KIP-Kuliah sendiri hanya akan disebarkan kepada seluruh mahasiswa vokasi dan politeknik, termasuk juga program sarjana di bidang sains dan teknologi. Hal itu sendiri dimaksudkan agar SDM di Indonesia mampu memenuhi kebutuhan industri dalam negeri nantinya.
Selain Kartu KIP-Kuliah, Presiden Joko Widodo juga akan menerapkan penggunaan Kartu Pra-Kerja. Kartu Pra-Kerja sendiri akan menyediakan berbagai kursus yang dapat dipilih oleh para pencari kerja, diantaranya barista, coding, hingga operator alat berat.
“Mereka dapat memilih jenis kursus yang diinginkan, antara lain coding, data analytics, desain grafis, akuntansi, bahasa asing, barista, agrobisnis, hingga operator alat berat,” tambah Presiden Joko Widodo.
Presiden menjelaskan, di jenjang pendidikan menengah dan tinggi, Pemerintah merancang pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan industri. Pemerintah juga mencetak calon-calon pemikir, penemu, dan entrepreneur hebat di masa depan.
Selain itu, kebijakan tersebut ditujukan agar pembangunan Indonesia melalui program industrialisasi akan benar-benar dapat terwujud. Oleh karena itu, pemerintah siap mencetak SDM yang ada melalui program-program bersifat eksak, dan menganggap ilmu sosial humaniora kurang begitu penting. (da)