KataJatim.com – JEMBER, Bupati Faida sangat mendukung aksi sosial yang digagas oleh pemuda NU yang tegabung dalam Pemuda Mengabdi untuk Negeri dengan yang menggelar NU Youth Care Chapter 2 pada bulan September mendatang.
Dukungan itu disampaikan di Pendopo Wahyawibawagraha, Kamis (19/7/2018), saat pertemuan Panitia NU Youth Care Chamter 2 Pemuda Mengabdi untuk Negeri dengan Bupati Faida.
Giovanio Bhakti Meizhar mengungkapkan Pemuda Mengabdi untuk Negeri telah memiliki dua desa binaan. Organisasi ini terdiri dari mahasiswa dari berbagai universitas di Kabupaten Jember. Anak Jember yang sedang kuliah di luar kota juga iku bergabung.
Ia menjelaskan, ada tiga bidang yang menjadi konsentrasi dalam berkegiatan. Yaitu pendidikan, kesehatan, dan sosial. Semua kegiatan menyasar desa-desa terpencil.
NU Youth Care Chapter 2 akan dilaksanakan di Kecamatan Sumberbaru, yakni di Desa Gelang pada bula September mendatang. Program ini berlangsung selama lebih kurang 6 bulan.
“Kami relawan semua. Kita tergerak hati untuk membantu orang-orang terpencil. Kita sebagai pemuda ingin membantu pemerintah, bersama menyukseskan kegiatan sehingga Jember bisa maju bersama,” terang Ketua Pemuda Mengabdi untuk Negeri ini.
Faisol Lutfi yang menjadi koordinator Divisi Pendidikan menyampaikan fokus kegiatannya mengajarkan anak-anak desa terpencil belajar dengan senang, belajar dengan gembira.
“Selain itu kami juga membantu masyarakat yang buta aksara, dari yang muda hingga lanjut usia, membantu pembuatan KK dan KTP bekerjasama dengan Dinsos dan Dispenduk Capil,” jelasnya.
Sementara Fina Alfiana yang menggawani Bidang Kesehatan menyampaikan kondisi bahwa di desa-desa masih banyak rumah yang gabung dengan kandang. Kondisi ini tentu tidak sehat. Ditambah belum adanya MCK di rumah.
Bupati Faida yang mendengat paparan para pemuda NU itu memberikan apresiasi dan arahan untuk bisa bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Jember.
“Setiap kalian menemukan anak yatim piatu, fakir miskin, janda miskin, lansia miskin, maupun difabel jangan ragu untuk mendata dan diajukan kepada Pemkab Jember untuk diberikan bantuan dan pendidikan. Termasuk guru ngaji dapat didata bagi yang belum mendapat asuransi kesehatan untuk biayai pemerintah,” Bupati Faida.
Terkait pembinaan bagi warga yang buta huruf, Bupati menilai kegiatan ini sangat tepat. Sebab, angkat buta huruf di Jember cukup tinggi. Bupati pun menyarankan agar bekerja sama dengan pemuda setempat dalam menggelar pendidikan ini.
“Bekerjasama dengan anak muda setempat untuk penuntasan yang lebih besar dari sebelumnya, dan bertanggungjawab hingga lulus karena ini ada tolak ukur keberhasilannya,” terang Bupati.
Untuk melakukan aksi sosial, tidak harus dengan jumlah anggota yang banyak. “Karena satu orang yang peduli, dengan ribuan orang yang berkumpul, pasti lebih dahsyat satu orang yang peduli. Kuncinya adalah kepedulian dan kemauan,” tutur Bupati.
Perempuan pertama Bupati Jember ini berharap untuk membuka akses bagi pemuda lain untuk bergabung. “Saya ingin kalian memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena urusan kemanusiaan itu seharusnya enggak ada sekat sekat. Jika ada pemuda yang mau bergabung bukan NU, jangan kalian batasi,” pesan Bupati. jchj