KATAJATIM.COM, SURABAYA – Laksda (Purn) Yuhastihar mengajak kelompok milenial berperan aktif dan tidak boleh apatis saat Pemilu 2019 mendatang.
Cak Yuhas, seperti panggilan akrabnya menyebut jika kaum milenial sebagai posisi kunci dan startegis dalam menentukan masa depan bangsa dan negara.
“Kaum milenial ini berisi energi-energi muda yang akan membawa bangsa ini ke arah mana nantinya,” sebut Cak Yuhas saat sambangi ke Kantor Redaksi Tribun Jatim Network, Rabu (17/10) malam.
Kaum Milenial kata Mantan Deputi Bidang Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan Lemhannas RI berfungsi sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan bagi pemerintahan.
Oleh karenanya Cak Yuhas melanjutkan pembekalan pendidikan politik sangat penting, dan bertujuan agar kaum milenial tidak apolitis dan pendidikan politik ini merupakan tanggung jawab bersama.
“Ini tugas kita bersama untuk menyadarkan mereka agar jangan acuh terhadap nasib bangsa ini, harus peduli karena kekuatan Milenial sangat strategis,” sambung dia.
Pihak yang paling bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan politik bagi kaum Milenial lanjut dia adalah Parpol.
“Parpol ini harus berusaha untuk memberikan pendidikan politik dan itu bisa terlaksana dengan baik kalau kita bisa mensosialisasikan nya dengan baik,” tegas Cak Yuhas.
Peran media sebagai salah satu pilar demokrasi tambah pria kelahiran Palembang juga tak kalah penting dalam pemberian pendidikan politik.
“Karena kaum milenial ini orang yang melek teknologi dan kehidupannya dengan sosial media dekat sekali sehingga arus informasi ini harus tersampaikan dengan baik supaya mereka ini punya kesadaran dan kepedulian terhadap kondisi bangsa ini,” ucap Cak Yuhas.
Dirinya berharap agar pada gelaran pesta demokrasi lima tahunan pada 17 April 2019, kaum milenial benar-benar menggunakanhak pilihnya agar ikut mempunyai rasa tanggung jawab.
“Apalagi mereka ini umumnya juga mempunyai pendidikan yang lebih baik daripada angkatan saya yang generasi X dalam hal penguasaan IT juga,” tandas Cak Yuhas.
Berdasarkan data statistik, bonus demografi di Jatim mencapai 43,97 persen dari total 38,85 juta jiwa.
Sedangkan berdasarkan riset Riset IPOL Indonesia 2017, ada sekitar 17,1 juta kelompok usia produktif yang masuk kategori pemilih rasional.
Dari total jumlah tersebut, generasi Y atau yang disebut milenial mencapai 37,68 persen atau mencapai 14,5 juta jiwa. (sur/gdr)