KataJatim.com – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan,dari 59,26 juta pelaku UKM di Indonesia, baru sekitar 4 juta pelaku UKM yang memanfaatkan teknologi digital dan media sosial. Padahal pengadopsian teknologi digital untuk pemasaran produk terbukti mampu membuka peluang ekspor dan meningkatkan penghasilan pelaku UKM hingga 26%.
Untuk itu, Menkop, mengajak semua pihak dan seluruh pelaku UKM untuk memotivasi rekan-rekannya agar ikut menjadi pengusaha, terlebih di era baru ini, dimana berprofesi sebagai pengusaha menjadi jauh lebih mudah, “ Semangat ini sejalan dengan program Presiden RI yang fokus mendorong perekonomian kerakyatan melalui pemerataan kesejahteraan, karena pelaku UKM memiliki peran sangat strategis mendukung program tersebut,”Ungkap Menkop.Puspayoga,dalam pembukan SETC Expo 2018, yang digelar Sampoerna,Sabtu – ( 15- 16 /12), Kertalangu, Sanur, Denpasar.
Ia mengatakan, apa yang telah dilakukan Sampoerna,dengan menggelar SETC Expo 2018, bertema Bertema Era Entrepreneurship,sangat sesuai dengan revolusi industri 4.0 – sebuah era baru tengah terjadi, khususnya di kalangan wirausaha dimana pemanfaatan teknologi belum merata,“ Dulu, kita harus punya toko untuk menjual barang yang kita produksi, sementara sekarang semua orang bisa memiliki toko atau usaha yang dikelola dalam genggaman, “ imbuhnya.
“Untuk itu, saya berterimakasih kepada Sampoerna karena telah melakukan pembinaan secara berkelanjutan kepada UKM. Semoga Sampoerna terus melakukan evaluasi terhadap program-programnya agar dapat membantu pemerintah meningkatkan rasio jumlah wirausaha, yang tahun 2017 lalu meningkat menjadi 3,1%, “ jelas Puspayoga.
Peningkatan ini,kata Menkop, asal Bali ini,merupakan sebuah pencapaian membanggakan karena melebihi standar internasional yaitu 2%.Ia berharap, Sampoerna bersama pemerintah terus bekerjasama membina pengusaha kecil menjadi mandiri.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra menjelaskan, Pemerintah Provinsi Bali terus melakukan berbagai upaya mengembangkan pariwisata di Bali guna mendukung target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019, “ Saat ini yang menjadi fokus kami adalah bagaimana menciptakan sinergi antara sektor pariwisata dengan UKM, karena jelas mereka memiliki kontribusi yang besar terhadap pengembangan potensi pariwisata secara keseluruhan,” tandas I Gede Indra Dewa Putra.
Menurut Indra Dewa Putra,jika UKM dapat terus berkembang, seiring perkembangan informasi dan teknologi,”Pelaku UKM harus menyadari, alur perdagangan kini berubah semakin modern. Oleh karena itu, penting adanya sebuah sinergi antara pemerintah dan dunia usaha untuk terus mendampingi para pelaku UKM menghadapi perubahan jaman,” imbuhnya.
Ia mencontohkan, seperti yang dilakukan Sampoerna melalui pendampingan PPK Sampoerna dan pelaksanaan SETC Expo 2018. Menurutnya, pendekatan semacam ini,bisa menjadi percontohan bagi pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan pembangunan kapabilitas yang berkelanjutan.
SETC Expo 2018 diisi kegiatan mengembangkan kemampuan teknis (hard skills) maupun mental (soft skills) pelaku UKM era digital.terbuka untuk umum berupa pameran produk dari 180 UKM binaan dan 90 stan, melibatkan pemangku kepentingan seperti lembaga keuangan, lembaga konsultasi bisnis, dan lainnya.
Hal ini menjadi komitmen memberdayakan potensi sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia,PT.HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) dengan menggelar , SETC Expo 2018 di Denpasar,merupakan tahun ke-10.merupakan program pameran dan pelatihan UKM tahunan dari Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna), bertujuan mendorong pertumbuhan dan pengembangan UKM bidang agrobisnis dan teknologi kejuruan tepat guna.
Kepala Hubungan Daerah & CSR Sampoerna Ervin Laurence Pakpahan menjelaskan, Sampoerna konsisten membangun kapabilitas UKM binaannya, yang dituangkan dalam payung program korporasi,‘ Sampoerna Untuk Indonesia’ sebagai upaya kami dalam mendukung pemerintah guna mengakselerasi kemandirian perekonomian nasional dan daerah,” tandasnya.
Sampai saat ini, PPK Sampoerna telah mengembangkan sekitar 40.000 wirausahawan di 79 kota/kabupaten di Indonesia,”Kami terus memperbaiki diri dan melebarkan manfaat seluas-luasnya untuk menjadi rujukan bagi perusahaan maupun lembaga lain serta menjadi pusat interaksi dari seluruh pemangku kepentingan, “ jelas Ervin
Sampoerna, kata Ervin, ingin membantu pelaku UKM untuk menyikapi kondisi disruptif yang didorong perkembangan teknologi digital, merupakan bagian penting dari ekosistem wirausaha, terutama membuka peluan dan memperluas jangkauan pemasaran produk-produk mereka, bahkan hingga ke luar negeri.
SETC Expo 2018 menargetkan memberikan manfaat kepada 6.000 orang pengunjung dari Bali maupun luar Bali serta jejaring pemasaran yang relevan dalam mendukung peningkatan kewirausahaan di Provinsi Bali maupun Indonesia pada umumnya. ( Nn )