Penentuan Wakil Presiden, Moeldoko Diuntungkan.

Opini Pendidikan & Kesehatan Politik & Pemerintahan Trending Now

KataJatim.com – Dalam beberapa hari ini rakyat Indonesia akan disuguhkan dengan pencalonan Presiden dan Wakil Presiden. Mulai tanggal 4 hingga 10 Agustus 2018 mendatang masyarakat akan disuguhkan dengan pilihan-pilihan pemimpin 5 tahunan.

Beberapa perbincangan di publik bahwa kompetisi kedepan ada “Remact” antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Dari kedua tokoh tersebut mempunyai pendukung loyal masing-masing.

Ketika kesempatan kontestasi pada Pilihan Presiden 2019 mendatang hanya ada 2 Calon Presiden (Remact) maka pertarungan yang paling menentukan salah satunya berada pada wakil masing-masing Calon Wakil Presiden. Akan lebih baiknya jika ada pilihan yang terbaik dari yang terbaik selain Pak Jokowi dan Pak Prabowo.

Jika Peraturan Komisi Pemilihan Umum masih tetap atau uji materi yang diajukan beberapa lembaga ditolak Mahkamah Konstitusi, dua negarawan Pak Prabowo dan Pak Jokowi dimungkinkan melirik yang akan digandengnya masing-masing untuk dijadikan wakilnya.

Berita yang berkembang Pak Prabowo ketika mengandeng dari kalangan militer maka dimungkinkan akan mengandeng putra terbaik bangsa yaitu putra (Agus Harimurti Yudhoyono) Mahkota mantan Presiden (SBY). Beliau memiliki banyak prestasi ketika masih aktif di karir militernya, dan sejak mengundurkan diri dari dunia militer, AHY telah memberikan sumbangsihnya kepada bangsa dengan keliling nusantara memberikan kuliah tamu dan kunjungan-kunjuganya ke Tokoh masyarakat dan tokoh adat.

AHY mempunyai banyak sekali pengemar dikalangan kaum hawa, mungkin karena dengan kegagahan beliau serta kepintaran atau kecerdasanya. Sedangkan ketika Pak Prabowo ingin mengandeng dari kalangan ulama berita yang berkembang ialah Ustadz abdul somad (UAS) beliau juga masih muda dan lagi sangat populer dengan kecerdasan ilmu agamanya dan terbukti hampir sudah berdakwah keliling nusantara.

Jika pak Jokowi Ingin mempunyai wakil presiden yang representatif dari kalangan pengusaha masih ada pengusaha terkenal yaitu Choirul tanjung (CT) beliau pengusaha nusantara yang sukses dibidang usahanya terbukti beliau mempunyai usaha dibidang media (TransCorp), namun jika Pak Jokowi ingin mengadeng dari kalangan militer ada pilihan yang bagus yaitu Purn Jendral Moeldoko yang juga sekarang menjabat sebagai Kepala Staff keprisidejan yang sudah sangat dekat dengan Incumben.

Banyak kemungkinan nama yang akan bermunculan dari nama yang sudah beredar dipermukaan. Akan tetapi dari nama yang beredar adalah putra terbaik dari bangsa ini yang ingin memajukan dan mempertahankan harkat, martabat Bangsa ini.

Jika hanya ada 2 calon nama presiden maka calon wakil presiden yang sudah bermunculan di media maka yang mempunyai kesempatan besar untuk mendokngkrak calon presidenya yaitu moeldoko, beliau sudah menang secara start.

Dengan menjadi kepala staff kepresidenan beliau mempunyai popularitas yang sangat bagus, akan tetapi ketika jabatan yang saat ini disalah gunakan untuk kepentinganya pribadi mencalonkan sebagai wakil presiden maka sangat disayangkan, indikasi abuse of power sudah mulai terhendus dari info yang beredar bahwa putra terbaik mantan gubernur sulawesi selatan (syahrul yasin limpo) diminta bantuan untuk membantu beliau di KSP.

Strategi yang di gunakan oleh moeldoko sangat bagus sekali dengan merekrut SYL dimungkinkan SYL bisa membantu moeldoko melancarkan kepentingannya untuk mencalonkan sebagai wakil presiden dari petahana. Dengan jabatan moeldoko saat ini memang sangat menguntungkan sekali dari pada bakal calon wakil presiden yang lainnya.

Ada beberapa keuntungan yang dimiliki oleh moeldoko pada posisinya saat ini, beliau bisa mendapatkan informasi yang cepat dengan kondisi bangsa saat ini, bisa mengunakan alat negara (intelijen), kunjungan kerja ke daerah-daerah. Harusnya dengan jabatannya saat ini moeldoko harus bisa memberikan prestasinya pada bangsa terlebih dahulu sebelum ingin menjadi bakal calon wakil presiden petahana.

Moeldoko yang juga menjabat sebagai ketua umum himpunan kerukunan tani Indonesia (HKTI) dengan posisi sebagai KSP ketika adanya kebijakan import beras maka kebijakan tersebut menjadi cambukan keras terhadap beliau, harusnya dengan jabatan saat ini beliau bisa memberikan pertimbangan kepada presiden dan presiden bisa memberikan instruksi kepada kementrian terkait untuk mengurungkan kebijakan tersebut dan memberikan solusi guna penyerapan beras dari petani.

Pencalonan Presiden dan wakil presiden hanya tinggal mengitung hari, semoga para elite politik dengan lobby-lobby nya lebih mengedepankan kepentingan masyarkat dari pada kepentingan kelompoknya saja (Red).

Hafid Hamsah
Kabiro PP ISMEI


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *