KataJatim.com – Kunjungi Kota Surabaya rombongan Diklat PIM Tk. IV Angkatan XIV Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Kementrian Pertanian Ciawi Bogor ini menggelar Benchmarking untuk mempelajari lebih dalam tentang e-Government. Bertempat di Graha Sawunggaling, Rabu (28/3/2018).
40 peserta diklat dari kementerian tersebut disambut hangat oleh Cahyo Utomo selaku Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya. Beliau juga mengucapkan terimakasih karena telah percaya dan memilih Kota Surabaya sebagai tujuan diklat kali ini.
Ir.Winarhadi selaku pembimbing diklat dalam sambutannya menuturkan maksud dan tujuan diklat adalah untuk mendapatkan informasi yang terbaik juga mengadopsi dan mengadaptasi sistem kemajuan pada lokus yang dituju yakni Dinas Komunikasi dan Informatika dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya.
Secara lugas Cahyo Utomo, menyampaikan bahwa project perubahan e-Government sudah dibangun sejak 2009. Beliau akan memberikan gambaran suatu sistem yang terkoordinasi dan tersinkronisasi antar satu OPD dengan OPD lainnya di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.
Lebih lanjut, Cahyo menjabarkan menggunakan e-government untuk tata kelola Pemerintahan itu bagaikan arus dari hulu sampai hilir. Dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan hingga monitoring dan pertanggung jawaban semuanya akan terperinci dan terintegrasi pada masing-masing instansi.
Cahyo menjelaskan secara garis besar tentang e Government yang terdiri dari beberapa layanan publik seperti e-Surat, Surabaya Single Window, e-Health, e-Wadul, e-Musrenbang, e-Budgeting, e-Project, e-Procurement, e-Delivery dan e-Controlling. Keseluruhan project tersebut harus sirat akan makna good governance yang dianut Pemkot Surabaya.
“Jika prosesnya baik , maka sistem dan tata kelola serta output nya akan baik juga,” jelas Cahyo.
Di akhir paparan, Cahyo menyampaikan “Surabaya membuat sebuah project perubahan. Walikota kami selalu menyebutkan kunci project perubahan itu ada 3 Leadership, Komitmen, serta Komunikasi dan Koordinasi,” ujarnya
Diharapkan dengan adanya diklat benchmarking ini dapat memberi illustrasi untuk membuka wawasan bersama dan peserta dapat mengadopsi apa yang sudah digagas dengan output membuat project perubahan. (JmHc)