KataJatim.com, DENPASAR – Untuk melestarikan kebaya Indonesia dengan memadukan sisi modern, sekaligus turut memperingati Hari Kartini untuk mempresentasikan wanita saat ini yang aktif, modern, dan smart, Business & Export Development Organization (BEDO) menggelar acara unik bertajuk “Parade Kebaya Funky 2023”.
Acara yang diprakarsai oleh “person in charge” (PIC) Cluster Fashion Dwi Iskandar, owner Dwico Fashion ini diselenggarakan di Living World, Jalan Gatot Subroto Timur, Tonja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, akhir pekan lalu, diikuti sekitar seratusan perempuan dari berbagai komunitas, termasuk puluhan mahasiswi dari beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta di Bali.
Melalui acara ini diharapkan bisa menjadi satu pilihan istilah gaya kebaya modern dan mengarah pada gaya berkebaya yang dinamis serta berkembang sesuai zaman, mengingat kebaya menjadi salah satu fashion item yang bisa dipadupadankan dengan outfit lain apapun. “Selain untuk memperingati Hari Kartini, juga bertujuan untuk melestarikan kebaya Indonesia dengan memadukan sisi modern, sehingga mempresentasikan wanita saat ini yang aktif, modern, dan smart,” kata Dwi Iskandar.
Selain bekerjasama dengan Living World Denpasar dan Pendopo, BEDO juga melibatkan Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Provinsi Bali, Perempuan Berakhlak Mandiri Cendekia dari ICMI, Perempuan Pemimpin Indonesia, Pertiwi Indonesia Bali, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Institut Desain & Bisnis Bali, The Models Management, dan Forum Perempuan Ikawangi
Diharapkan pula acara seperti digemari oleh generasi muda, karena desainnya yang lebih kekinian dan bisa disesuaikan dengan umur, di mana kebaya adalah blus atau baju atasan pas badan dengan bukaan di bagian depan dari atas ke bawah. Siluetnya mengikuti bentuk tubuh, dengan kupnat dari dada, pinggang hingga pinggul, dan panjang kebaya bervariasi, sepanjang pinggul hingga di bawah lutut, serta ujung bawah kebaya bagian depan berbentuk sudut lancip yang bertemu antara kiri dan kanan dengan kemiringan sudut garis dari panggul bawah ke tengah muka sangat bervariasi.
Jenis kebaya meliputi, kebaya Keraton/Kartini, kebaya renda/kebaya encim, kebaya modern, dan beragan jenis kebaya asal masing-masing daerah seperti, kebaya Bali, kebaya Madura, kebaya Sunda, kebaya Betawi, dan kebaya lainnya
Awalnya, pada tahun 2020, BEDO membentuk 3 cluster yang berfokus pada produk UMKM, yaitu cluster fashion fokus pada produk fashion, aksesoris, dan kosmetik, cluster pangan fokus pada produk makanan, minuman, herbal, serta cluster craft fokus pada produk home décor, furniture, dan lainnya. Setiap cluster memiliki PIC yang bertugas untuk mengagendakan kegiatan guna mendukung UMKM agar bisa terus produktif, sehingga kedepan Bali menjadi “trend setter” untuk kebaya di Indonesia, bahkan dunia.
Turut hadir, Top 11 Putri indonesia 2022 Viera Lovienta, yang meminpin pelaksanaan “Parade Kebaya Funky”, di mana pada punca acara, dua perwakilan KCBI Provinsi Bali (Petno Palupi dan Dian) terpilih sebagai pemenang “Lomba Kebaya Terfunky”. Sedangkan, pada Lomba Like IG dan Comment Terbanyak terpilih IG @leonyridaa_ dan IG @tuayu03, karya dua mahasiswi ISI Denpasar, Luh Leony Rida Pratiwi dan Ni Putu Ayu Suliyastini. (oko)