KATAJATIM.COM, SURABAYA – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNAIR Gelar Konferensi Internasional ICoCSPA 2018 dengan Tema “Empowerment & Impairment in the Global Digital Age”. Konferensi tersebut diselenggarakan di Ballroom Hotel Santika Premiere Gubeng. Senin, (13/08).
Konferensi Internasional ini digelar untuk mendiskusikan perkembangan dan dampak digital dalam berbagai sektor kehidupan. Selain itu, dibahas pula mengenai kekuatan dan kelemahan yang terjadi dalam struktur masyarakat yang diakibatkan oleh globalisasi dan teknologi digital.
Mrytati Dyah Artaria dalam forumnya mengatakan, Topik ini kami angkat mengenai isu agama, multikulturalisme, terorisme dalam dunia digital dan ini menjadi trending topic. “Narasumber yang dihadirkan sesuai dengan pakarnya, dan tujuan forum ini memberikan informasi mahasiswa, dosen, dan masyarakat agar memahami konsepsi yang relevan untuk saat ini.” Ujarnya.
Ketua panitia pelaksana Titik, dalam konferensi persnya menyampaikan, tema yang kita angkat tahun ini mengenai pemberdayaan digital, ketidakberdayaan digital dan menyemangati akademis muda yang terlibat dunia digital. “Maka perlu kita eksplor dalam ranah keilmuan untuk mempengaruhi aspek-aspek dari dampak digital”. Imbuhnya.
Guru Besar Monash University Prof. Ariel Heryanto, saat dimintai keterangan oleh wartawan, beliau menyampaikan, merambahnya dunia digital, dampak positif dan negatifnya akan selalu kita konsumsi. “Namun harus diketahui, bahwa semua itu memiliki efek yang berbeda. Jadi kita harus membuka wawasan yang seluas-luasnya agar konsumsi publik terhadap informasi yang terpublish bisa kita pahami betul arahnya.” Tukasnya.
Red : Arianto
