KataJatim.com- Denpasar-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya mengoptimalkan bidang Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) mengakselerasi tingkat adopsi teknologi mendukung ekosistem Industri Jasa Keuangan (IJK) inklusif dan berkelanjutan serta mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK Hasan Fawzi dalam Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) tema Mengoptimalkan Peran Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK)dihadiri Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu,di Denpasar.
“Optimalisasi peran ITSK mempercepat terintegrasinya ekonomi keuangan digital ke dalam perekonomian Indonesia menyeluruh, bersinergi untuk startup Indonesia inovatif, berdaya saing, dan mampu memberikan dampak positif signifikan bagi perkembangan Lembaga Jasa Keuangan,” kata Hasan.
Hasan Fawzi menjelaskan, FKIJK ini diharapkan menjadi bentuk kolaborasi nyata dari seluruh pemangku kepentingan upaya mengakselerasi tingkat adopsi teknologi informasi terkait dengan inovasi digital dan ITSK .
Ia menyebut,Kemitraan antar-pemangku kepentingan ini mendorong terciptanya ekosistem keuangan digital kondusif dan kolaboratif, serta pada akhirnya LJK mengeksplorasi dan mengembangkan layanan keuangan berbasis inovasi digital inklusif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.Kolaborasi baik ini membuka akses bagi penyelenggara ITSK kepada pasar lebih luas berdampak positif terhadap perkembangan industri ITSK menyeluruh.
Dijelaskan Hasan, penerbitan POJK No. 3 Tahun 2024 tentang penyelenggaraan ITSK sebagai pembaharuan POJK No. 13 Tahun 2018. Ketentuan ini mengatur ruang uji coba (controlled regulatory environment) berupa Regulatory Sandbox mendukung penyelenggara ITSK mengembangkan dan menguji keandalan produk, aktivitas, layanan, dan model bisnis di ekosistem keuangan digital.
Selama masa uji coba di dalam Regulatory Sandbox, OJK memfasilitasi penyelenggara ITSK untuk melakukan eksperimen, mengeksplorasi ide-ide inovatif, dan groundbreaking yang dapat dimanfaatkan di sektor jasa keuangan secara bertanggung jawab dan dengan pengelolaan risiko yang baik.
Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu menyambut positif kegiatan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) di Bali untuk mendorong pertumbuhan industri keuangan lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan
“Kolaborasi berbagai pihak serta membuat ekosistem sangat penting, terutama efisiensi biaya transaksi dan biaya investasi. Misalnya saja untuk BPR akan sangat mahal apabila harus investasi inovasi teknologi dari awal, sehingga lebih memudahkan apabila memanfaatkan ekosistem teknologi ini. Selain itu, apabila ada perubahan bisnis IJK tidak perlu investasi dari awal,” kata Kristrianti.Di Bali ada 40 BPR menjalin kerja sama dengan penyelenggara ITSK, untuk mendukung kinerja pertumbuhan kredit maupun DPK. nn