KataJatim.com – Budaya bangsa dianggap maju maka harus banyak berkreasi dan inovatif dari hasil seni tersebut. Hal tersebut disampaikan Hayono Isman pada rangkaian acara Silaturahmi Caleg Partai Nasdem, 14 desember 2019, dengan masyarakat seniman Jawa Timur yang tergabung dalam serumpun padi yang dilaksanakan di rumah makan Handayani Krian Sidoarjo.
Acara tersebut berlangsung gayeng dan dipenuhi seniman khusunya para pelukis se Jawa Timur hampir memadati ruangan. Harapan yang disampaikan para seniman agar seniman ini diberikan akses yang seluas luas nya untuk pemasaran produknya.
Menurut Hayono Isman ‘kita ingin budaya bangsa maju maka dari itu supaya maju harus banyak berkreasi dan inovatif dalam perspektif dan hasil dari seni’.
Semisal pelaku seprti para pelukis pernah muncul maestro di barat ada Picasso kalau di Indonesia kita ada dulu maestro Basuki Abdullah. Kenapa sekarang kok berhenti itu pandangan sekaligus harapan, ujar mantan Menpora ini.
Dengan kegiatan kali ini diharapkan bisa memunculkan Basuki Basuki Abdullah baru yang lahir dari generasi mileneal khususnya anak muda pelukis juga, lanjutnya.
‘Sudah barang tentu dibimbing para seniornya. diharapkan ada kemajuan dari sisi peradaban lhususnya budaya yakni lukisan dan ini bisa terwujud kalau lahir pelukis pelukis hebat yang ada di indonesia,’ imbuhnya.
Terkait kendala pemasaran dari karya seni, Hayono Isman berfilsafat bahwa dalam kehidupan pasti ada kendala kalau ingin maju jangan itu dianggap sebagai kendala, termasuk peukis.
‘Kalau ingin maju bagaimana mereka pelukis menghasilkan suatu karya yang bisa mengatasi suatu kendala itu. sedangkan budaya ini mampu diangkat oleh pelukis dengan semangat ini kendala apapun akan dikikis karena yang penting mampu menghasilkan karya yang luar biasa dan hebat,’ kata caleg Nasdem dari dapil jatim I ini.
‘Semangat ini penting sehingga kendala apapun bisa diatasi karena karyanya. karya bagus orang akan memebeli, setidaknyaa melihat. tapi kalo belum apa apa sudah memikir ini itu ya nggak maju maju. susah akan maju,’ kata Hayono.
‘Jadi fokus aja ama karya yang inovatif,’pungkasnya.
Hayono Isman sendiri kolektor namun istri nya yang memmilih dan punya naluri seni dalam menilai karya lukis, dia kirim via wa ke istri terus istrinya yang menilai mana yang kena dihati tanpa melihat si pelukis. disitulah karya akan dinilai oleh pasar.
Acara ditutup dengan ramah tamah seniman dan juga pengurus partai nasdem sekabupaten sidoarjo. adit
