Katajatim – Probolinggo – Adanya tambang galian C yang di kelola oleh PT SPK ( solusi Bangun kaya) di Desa Sukorejo, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, yang di peruntukan untuk memenuhi kebutuhan material jalan Tol Probolinggo -Banyuwangi. Senin 26/02/2024.
Di berhentikan oleh warga setempat, sehingga Dump truck yang bermuatan material tanah urug dari hasil tambang tersebut terpaksa menurunkan muatannya di jalan yang di lalui dump truck bermuatan material tanah urug.
Pada hari Sabtu Tanggal 24 Februari 2024, puluhan masyarakat setempat memberhentikan dump truck bermuatan tanah urug dan meminta kepada para sopir Dump truck untuk menurunkan muatannya di jalan, para sopir dump truck pun menurunkan muatan nya di jalan sehingga tumpukan tanah berjejeran di Sepenjang jalan tersebut, jelasnya.
Salah satu warga masyarakat Desa Sukorejo, Kecamatan Kotaanyar SR saat di konfirmasi tim media yang tergabung di komunitas Jurnalis Nusantara TRABAS lewat sambungan watshap via chat mengatakan. “Mulai Jum’at sampai sekarang bos orang-orang di lapangan maling-maling bos motong ritan motong kewajiban yg seharusnya di bayar ka yg berwenang juga di sunnat bos akhirnya di tutup.” Melalui sambungan pesan watshapp.
Masih kata SR, “Semua orang tambang yg sampai sekarang dak ada yg menghadap cuman orang bagian tranportasi atau kendaraan yg datang selain itu dak ada, Jadi kalau mau operasi lagi wajib di rombak dulu orang yg jadi maling-maling itu bos. Jadi dari bawah sampai ke atas di sunat bos.”
Lebih lanjut, “Kalau dari tambang pak sit bos kalau dari warga ya dak ada bos. Ada rekaman dari pak sit yg berkuasa di lapangan siapa siapa saja namanya di sebut semua, yg main sunat sunat itu, Kenapa berani warga nutup karena tahu buktinya ada kalau dak ada bukti ya dak berani bos ini proyek nasional bos tapi tambangnya yang tidak beres boos.” Ucapnya melalui pesan whatshapp.
Selanjutnya tim media yang tergabung di komunitas Jurnalis Nusantara TRABAS, mengkonfirmasi JY selaku Humas Tambang galian C Desa Sukorejo yang di kelola oleh PT SPK lewat sambungan whatshapp pula via Voice.
“Mohon maaf mas baru di buka, oh ya itu, itu memang di buat kerjaan sama Desa Sukorejo, diam diam minta uang, perrit nya itu di minta, setelah di kasih di suruh buka, setelah di buka, setelah itu rud nya di minta, setelah kita dari pihak penambang menuruti dan di kasih, pagi nya atas nama masyarakat, atas nama pemuda. “
“Dan itu sering, ini seakan akan ini ada unsur pemerasan dari pihak desa Sukorejo gitu, makanya ini yang di perbuat oleh kepala dasa dan perangkat nya sudah di laporkan resmi oleh PT SPK, namun sampai sekarang dari aparat penegak hukum atau bapak Kapolres sendiri belum ada tindakan.”
Lanjut dalam isi voice, “Itu saja yang perlu saya sampaikan, jadi laporan sudah sudah di Polres, tapi di suruh nunggu setelah pemilu, ini pemilu kan sudah selesai, namun kemaren ini beroperasi di stop lagi, ini dari pihak kepolisian tidak ada tindakan, makanya kita bingung ini, ada apa dengan polres Probolinggo kok tidak ada tindakan. “Jelasnya dalam isi Voice.