SURABAYA – Rabu, (25/07). Perkembangan global diperkirakan berlanjut pada smpai akhir tahun 2018, terhitung naiknya 3,9 dari tahun lalu. Kini kondisi perekonomian Amerika lumayan bagus karena nantinya akan berefek pada Indonesia dalam kenaikan Inflasinya.
Oleh karena itu, untuk membuka wawasan mengenai perkonomian terkini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur adakan ngopi bareng dengan awak media di Ruang Regency Plaza Lt. 3 Hotel Garden Palace Surabaya.
Pak Harmanta selaku pegawai kantor perwakilan BI Jatim dalam forumnya mengatakan, “kita harus mewaspadai bulan Desember Tahun 2018, karena diperkirakan akan terjadinya dunia persaingan perekonomian lebih ketat.
Masih dengan Pemateri tersebut, kita akan kawal isu ini, karena isu ini benar-benar strategis yang dapat mengurangi efek volume prospek perekonomian global.
Untuk mengurangi dampak tersebut, Pak Yudi dalam pemaparannya mengatakan, “ada alternatif solusi yang mungkin bisa menyelesaikan itu semua, kami dari BI membuay kebijakan LTV sebagai menekan rupiah indonesia dengan skup bunga yang kecil.
Kapital flow yang berkembang, membuat kami mempunyai instrumen aktif yang akan kita luncurkan, dan harapannya diskender dapat terjual ke luar negeri dan menarik kapital intlow yang sebesar-besarnya untuk negeri kita.” Tutur Pak Yudi tersebut.
“Tambahan alternatif dari kami, kita luncurkan GPN (Gerbang Pembayaran Nasional), dengan sistem elektronik tersebut dapat diandalkan, sementara sudah kami sosialisasikan di bulan Mei dan Juni 2018. Kedepannya kami akan meluncurkan secara nasional.
Tujuan dari GPN ini nantinya akan memudahkah transaksi secara nasional, lebih inklusif, aman, dan efisien. Alhamdulillah sudah 98 bank memakai GPN ini. Target kami selanjutnya 30% seluruh nasabah yang di Indonesia memiliki solusi hebat seperti ini.” Imbuhnya.
Red : Arianto