KataJatim.com – Bali, Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana (PSR) menyatakan keputusan tetap menggelar forum parlemen dunia di Bali karena Bali telah memberikan inspirasi kepada dunia dalam semangatnya mengimplementasi Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
“Bali memiliki 3 Kearifan lokal, yakni Tri Hita Karana, Subak dan Hari Raya Nyepi, sehingga menjadi daya tarik dunia,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa, Bali telah menerapkan pentingnya ‘green tourism’ atau ‘sustainable tourism development, sehingga Bali menjadi contoh utama dalam pembangunan kepariwisataan yang berbasis Tri Hita Karana -Green Sustainable Tourism Destination. Baginya, kedepan Bali akan semakin diminati di dunia karena memiliki komprehensivitas yang tinggi dalam bidang destinasi. PSR berharap pertemuan kali ini dapat merumuskan Bali Action yang menjadi tujuan implementasi TPB.
“Ini memang akan dirumuskan dalam Bali Action dari berbagai negara melalui parlemennya untuk menerapkan secepat mungkin agenda 2030 agar pencapaian pembangunan yang berkelanjutan dapat terwujud,” tambah Supadma.
Sementara ituama, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, mengatakan kegiatan World Parliamentary Forum Sustainable Development (WPFSD) ke-3 yang bertema ‘Memerangi Ketimpangan melalui Inklusi Sosial dan Keuangan’, tema ini sejalan dengan isu strategis yakni mengenai masalah kesenjangan yang terjadi di berbagai belahan dunia.
“Saya berpendapat bahwa TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) merupakan komitmen global untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk semua, dan bertujuan untuk mengatasi tantangan global seperti kemiskinan, ketimpangan, iklim, degradasi lingkungan, kemakmuran, perdamaian dan keadilan,” katanya.
Pria yang akrab disampa Bamsoet itu menjelaskan bahwa ketimpangan menghadirkan tantangan dalam perwujudan hak asasi manusia. Dampak ketimpangan pada masyarakat menurutnya dapat sangat parah, terutama menciptakan dan melanggengkan kemiskinan serta marginalisasi, sehingga menyebabkan konflik.
“Indonesia sangat berkomitmen terhadap suksesnya implementasi TPB karena nilai yang terkandung di dalam TPB sejalan dengan fokus kebijakan Indonesia dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Seperti hadir dalam pelaporan Voluntary National Review (VNR) yang berlangsung di Markas Besar PBB di New York,” jelasnya.
Bali Roadmap merupakan perwujudan kebutuhan akan komitmen serta political will yang kuat dan petunjuk untuk membangun langkah konkret dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) untuk saat ini dan bagi generasi di masa yang akan datang. Adapun, hal ini juga dikemukakan dalam Forum Parlemen Dunia atau World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) ke-3 berlangsung di Hotel Patra Jasa, Kuta, Bali pada 4-5 September 2019 yang dihadiri oleh 150 delegasi dari 28 negara (*)