KataJatim.com – Banyuwangi – Ribuan antri di beberapa Kecamatan di Kabupaten banyuwangi mengantri dalam mendapatkan Pupuk nonsubsidi. Hal tersebut kita saksikan pada kegiatan gebyar Gebyar Diskon Pupuk di Gudang Lini III Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi.
Asisten II yang membidangi Perekonomian dan Pembangunan
Banyuwangi Dwi Yanto mengungkapkan gebyar diskon pupuk yang digelar Pupuk
Indonesia itu menjadi solusi bagi petani.
Menurut Yanto, petani di Banyuwangi kesulitan
karena kuota pupuk subsidi tidak mencukupi. Pemkab Banyuwangi pun memberi
apresiasi atas diskon harga pupuk 40% yang digelar hari ini.
“Alhamdulillah yang non subsidi hari ini juga
diberikan diskon dari harga Rp. 450ribu ke harga Rp. 270ribu ini sudah luar
biasa,” kata Yanto, Sabtu lalu (3/2/2024).
Dia berharap gebyar diskon pupuk bisa digelar
setiap 3 bulan sekali. Meski demikian, ia juga menegaskan adanya upaya untuk
mencukupkan pupuk di Banyuwangi lewat program Rumah Pelayanan Pupuk Alternatif
(RUPA) yang telah dianggarkan melalui APBD.
“Kami sudah berkomunikasi kepada petani yang
kami mohon nanti bisa berkoordinasi dengan mitra-mitra, agar nanti bisa
memproduksi pupuk yang sifatnya ramah lingkungan yaitu organik tapi,”
terang Yanto.
“Nanti kita melaksanakan edukasi bersama-sama
mudah-mudahan di bawah naungan yang ibu pimpin mudah-mudahan masyarakat juga
sudah memiliki kesadaran bahwa pupuk organik juga memiliki hak yang sama
termasuk juga kompos yang kita ciptakan,” imbuhnya.
Sementara, Direktur Operasi dan Produksi
Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih mengatakan Pupuk Indonesia tidak hanya
menyediakan pupuk bersubsidi kepada petani, pemerintah juga menjamin
ketersediaan pupuk nonsubsidi.
Gebyar diskon pupuk hari ini pun menyediakan kuota
pupuk non subsidi dengan harga murah sebanyak 5.000 paket.
“Pemerintah melalui Pupuk Indonesia,
memastikan ketersediaan pupuk di seluruh Indonesia, baik itu pupuk bersubsidi
maupun nonsubsidi. Pemerintah membantu memperoleh pupuk dengan mudah guna
mendukung program percepatan musim tanam pada awal tahun 2024,” ungkap
Digna.
Presiden Joko Widodo memerintahkan alokasi
anggaran subsidi pupuk yang setiap tahun sekitar Rp 25 triliun untuk membantu
petani dapat pupuk dengan harga terjangkau.
Pada 2024, Pemerintah berencana menambah alokasi
subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun.
“Gebyar diskon pupuk ini juga bagian untuk
memastikan pemenuhan kebutuhan pupuk bagi petani, kalau minta per tiga bulan
nanti saya usulkan ke yang berwenang di jakarta. Syukur syukur kalau nanti
bergilir per kabupaten kota,” kata Digta menjawab permintaan pemkab
Banyuwangi.
Didik Sujadmiko, petani asal Desa Karangrejo,
Kecamatan Blimbingsari mengaku senang dengan program itu. Ia hanya menyayangkan
jatah yang terbatas, satu petani hanya diberi jatah satu paket pupuk Urea.
“Bagus sebenarnya, tapi sayang cuma satu
sak,” katanya.
Menurut Didik, harga pupuk nonsubsidi terhitung
mahal yakni di angka Rp 450 ribu per 50 kg. Sementara harga pupuk subsidi
sebesar Rp 130 ribu per 50 kg.
Ia berharap pemerintah kembali mengkaji harga
pupuk nonsubsidi mengingat kuota pupuk subsidi tidak mampu memenuhi kebutuhan
petani.