KataJatim.com – Jember – Suasana hangat penuh kekeluargaan mewarnai Kopi Darat (Kopdar) Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) Jember yang digelar pada Minggu pagi, 7 Desember 2025, di kediaman Bapak Asiswanto, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang. Ratusan onthelis dari berbagai komunitas sepeda tua se-Jember tampak antusias mengikuti kegiatan yang tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga momentum memperkuat persaudaraan lintas komunitas.
Kegiatan dimulai dengan gowes dari basecamp masing-masing komunitas menuju Alun-Alun Kota Jember sebagai titik kumpul utama. Suasana penuh keakraban tampak sejak awal, ketika para peserta saling menyapa sambil memamerkan sepeda klasik andalan mereka—dari onthel lawas buatan Belanda hingga koleksi unik yang dirawat penuh kecintaan oleh para pegiat sepeda tua.
Dari Alun-Alun, rombongan kemudian melanjutkan gowes santai menuju kediaman tuan rumah dalam suasana penuh canda, nostalgia, dan semangat seduluran. Para onthelis tampak menikmati perjalanan sembari berbagi cerita mengenai sejarah sepeda mereka maupun kenangan masa lalu.
Setibanya di lokasi, acara dibuka dengan ramah-tamah dan dilanjutkan sambutan dari perwakilan tuan rumah, Bapak Nyoto, yang menyampaikan pesan singkat namun sarat makna mengenai pentingnya terus menjaga kekompakan antarkomunitas.
“Semangat seduluran selawase,” ujarnya menegaskan nilai persaudaraan yang telah menjadi napas gerakan komunitas onthel.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh perwakilan komunitas DJOS (Djember Onthel Seroedji), sebelum memasuki sesi tausiyah ringan dari Bapak Teguh Wahyudi, pensiunan Direktur Puslit Kopi dan Kakao. Dalam petuahnya, ia mengajak para peserta menjaga kekompakan dan menjadikan ajang kopdar sebagai sarana memperluas keberkahan.
“Siapa tahu dengan sering kumpul bersama, rezeki kita ditambah dan kita bisa umroh bareng ke Tanah Suci,” tuturnya disambut hangat para peserta.
Acara dilanjutkan doa bersama, pembagian doorprize, serta makan bersama yang menjadi puncak keakraban pagi itu. Canda tawa dan obrolan hangat terus mengalir hingga sesi foto bersama dilakukan sebagai penanda berakhirnya kegiatan, sebelum masing-masing komunitas kembali ke basecamp.
Ketua BOSC (Bedadung Onthel Sepeda Tua), Bapak Saiful Nuri, menyampaikan harapan agar kegiatan serupa dapat digelar rutin sebagai ruang memperkuat jaringan persaudaraan.
“Semoga kopdar seperti ini bisa diadakan minimal setiap tiga bulan sekali, agar hubungan antarkomunitas semakin erat,” ujarnya.
Senada dengan itu, Pengurus KOSTI Jember, Bapak Yoelianto (Cak Yoeli), menegaskan bahwa KOSTI tidak hanya menjadi wadah para pencinta sepeda tua, tetapi juga ruang pelestarian nilai historis, edukasi budaya, dan penguatan persatuan.
Dengan semangat seduluran selawase, Kopdar KOSTI Jember 2025 ini menjadi bukti bahwa sepeda tua bukan sekadar hobi, melainkan jembatan yang menyatukan generasi, cerita, dan nilai kebersamaan yang terus hidup lintas waktu. Iz
