Katajatim-Probolinggo-Diduga BOP KPPS wilayah kecamatan Tiris di Antaranya Desa Racek Dan Desa Tlogosari, yang di duga di jadikan Bancakan oleh oknum oknum penyelenggara pemilu 2024. Yang seharusnya Dana sebesar Rp 4.444000 Secara utuh sampai ke masing masing KPPS, namun berbeda dengan wilayah kecamatan Tiris, Dana tersebut di duga Di sunat oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut. 28/03/2024.
Anggaran tersebut di duga di sunat oleh oknum PPK, dengan alasan untuk pajak, dan pembuatan SPJ, dengan dasar kesepakatan bersama. Oleh sebab itu maka, di duga pula Oknum PPS juga Berani ikut Menyunat Anggaran tersebut, di karenakan ada KPPS yang di duga, hanya menerima Dana anggaran untuk pembuatan TPS saja, sebesar Rp 2000.000. Sedangkan untuk Operasional KPPS, konsumsi, alat pengadaan dokumen/formulir, sudah di handle oleh oknum oknum tersebut,
Salah satu Nara sumber team media yang tergabung di komunitas Jurnalis Trabas, asal wilayah kecamatan tiris, yang tidak Mau di publikasikan nama nya, di karena kan, mendapatkan informasi bahwa oknum oknum tersebut mencari Nara sumber yang mengadu kepada team Media online. pengadu menyampaikan kepada team media. “Ya mas, memang masih banyak TPS yang terbuat dari bambu, kalau pemilu dulu di sebut mirip kandang ayam.
Ya mohon di maklumi mas, karena anggaran KPPS selain di potong untuk pembuatan SPJ dan pajak, atas dasar kesepakatan bersama, namun, kita tidak tau muncul kesepakatan itu dari mana, tau tau nya sudah ada surat kesepakatan, padahal sebelum nya tidak ada rapat, KPPS ada yang hanya menerima anggaran untuk pembuatan TPS saja, selebih nya, tidak tau, yang di pakai untuk oprasional, untuk konsumsi, dan alat pengadaan Dokumen/formulir itu habis berapa sisa berapa kami tidak tau. Dan informasi SPJ nya yang di handle oleh PPK sekarang belum selesai. ” Jelas nya.
Lebih lanjut, team media mengkonfirmasi ketua PPK pemilu kecamatan Tiris, F, lewat Sambungan watshap via chat, prihal adanya dugaan anggaran BOP KPPS yang di duga di sunat oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab. Serta SPJ yang di duga belum selesai, Namun, konfirmasi media tidak di jawab walaupun sudah di baca. Bahkan konfirmasi tersebut bukan hanya satu kali saja.
Oleh sebab itu team media mengkonfirmasi komisioner KPU Kabupaten Probolinggo “Agus Hariyanto Andinata” Lewat sambungan watshap via Chat, prihal adanya dugaan anggaran BOP yang di duga di sunat, dan prihal SPJ yang saat ini di duga pula belum selesai. Konfirmasi pertama pada tanggal 21 Maret 2024. “Dimana oknum tersebut mas? Kami belum mendapat informasi tersebut dari seluruh KPPS, Itu ranahnya KPPS sendiri, sejauh ini tidak ada Laporan apapun kepada Kami, SPJ nya pun sudah rampung semua mas.
Ya itu mas, pelaporan itu harus dari KPPS langsung sejumlah 7 orang tersebut, sertakan bukti pemotongannya dalam hal apa, di TPS mana desa mana Kecamatan mana, baru kami lakukan pemanggilan kepada oknum tersebut, sejauh ini tidak ada satupun KPPS di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo yg menyatakan ada hal yg tidak sesuai dengan prosedur, jadi kami berasumsi semuanya sesuai aturan yang ada Jika memang ada silahkan sertakan dengan bukti maka akan kami panggil oknum tersebut untuk kami lakukan klarifikasi.”Jelas nya.
Masih kata Komisioner KPU kabupaten Probolinggo, Padahal di Tlogosari saya datangi semua seluruh TPS dan saya tanyakan ke semua KPPS apakah ada potongan semuanya jawab ga ada ini mas. Karena Selain SPJ saya menginstruksikan kepada semua PPS saat pemberian uang TPS tersebut harus di dokumentasikan baik berupa foto dan video dan itu semua ada di seluruh TPS.
Pihak pengadu juga harus dipertemukan biar tidak terjadi fitnah nantinya, karena dasar pengaduan harus 7 KPPS dalam 1 TPS tersebut yg mengadukan. Lah berarti kan masih ngambang mas, bisa jadi yg mengadukan itu hanya iseng atau cari panggung juga bisa. Saya di jurnalis 7 tahun mas, paham banget terkait kode etik ini, tapi seharusnya kita juga kan bisa memilah mana aduan yg benar mana yg hanya sekedar aduan tak berdasar. ” Jawab nya.
Dengan adanya stetment komisioner KPU kabupaten Probolinggo, yang mengatakan SPJ sudah “RAMPUNG SEMUA” Namun, informasi yang di kumpul kan oleh team media, bahwa SPJ tersebut belum selesai. Oleh Sebab itu team media mengkonfirmasi kembali komisioner KPU pada tanggal 27 Maret 2024. Namun, jawaban dari komisioner KPU tersebut Terkesan tidak Beretika, Padahal dirinya mengaku pernah jadi Jurnalis selama 7 tahun.
“Waaalaikum salam, tinggal 1 desa yg belum. Kalau 1 saja belum maka 1 Kecamatan kami pending pencairannya. Kalau KPPS sudah mas, kan SPJ selain KPPS ada SPJ PPS. Pean ini auditor apa wartawan? Apa ada yg salah dengan yg saya sampaikan kang? Semua yg pean tanyakan sudah saya jawab kang mas Cerna juga yg dimaksud itu SPJ KPPS ap SPJ pps ? ( ayo pindah ke inspektorat saja pean kalau mau ngurus SPJ). Dengan kata madura. ” Jawab nya.
Stetmen tersebut sangat berbeda dengan konfirmasi pertama, bahkan, awak. Media. Yang konfirmasi, di pertanyakan balik, “apakah wartawan atau auditor”. Miris nya lagi, awak media di ajak pindah ke inspektorat di karenakan mengkonfirmasi SPJ.