KataJatim.com – Banyuwangi – Diikuti puluhan grup musik dan penyanyi jalanan dari sejumlah kota, Festival Musik Jalanan di Banyuwangi berlangsung meriah. Ribuan orang memadati area Taman Blambangan, tempat berlangsungnya acara, hingga Sabtu (6/4/2019) tengah malam untuk menikmati festival yang baru pertama kali digelar di Banyuwangi ini.
Festival ini diikuti 50 pemusik jalanan kategori solo dan grup. Mereka berasal dari Banyuwangi dan beberapa daerah seperti Bondowoso, Jember dan Yogyakarta. Festival ini dibuka Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko.
Festival ini berlangsung begitu meriah. Meski menggunakan peralatan musik sederhana non eletrik sebagaimana khas musik jalanan, namun penampilan mereka sangat menghibur penonton.
Seperti penampilan grup Arter Jajag, alias arek terminal Jajag, kecamatan Gambiran Banyuwangi. Grup yang terdiri 6 orang ini menyuguhkan penampilan yang atraktif. Penonton juga sangat antusias karena grup ini sudah tidak asing lagi bagi sebagain warga Banyuwangi. Maklum saja, mereka biasa bermain musik di terminal bus Jajag, sejak tahun 2003.
“Senang terlibat even ini, bisa menunjukkan bakat dan hobi kami di depan banyak orang. Bisa saling sharing bermusik dengan grup lain, terutama yang dari luar kota,” kata Andoko Putro salah satu personel.
Selain dari Banyuwangi, para penonton juga menunggu penampilan grup New Carehal (Cari Rejeki Halal), musisi jalanan di Malioboro, Yogyakarta. Menggunakan gambang (angklung) sebagai alat musik utamanya yang dipadukan gitar dan ukulele, grup yang biasa perform di Titik Nol Malioboro ini tampil atraktif menghibur penonton. Mulai lagu tradisional Banyuwangi Sung Sing Biso, Angliyak Perahu Layar hingga lagu Syantik mereka bawakan dengan menarik.
“Kami sangat senang bisa tampil di Banyuwangi. Baru kali ini tampil di festival musik jalanan yang di luar Jogja. Kami gak nyangka antusiasme pesertanya tinggi, yang ikut banyak, di Jogja saja gak sebanyak ini meski di Yogya dikenal dengan banyaknya musisi jalanan,” ujar Danang Setyo salah satu anggota grup.
Danang mengaku sangat mengapresiasi Banyuwangi yang telah menggelar festival musik jalanan. Menurutnya, ini menunjukkan pengakuan daerah akan eksistensi mereka.
“Kadang kita juga butuh panggung untuk menampilkan karya kami, dan itu dilakukan Banyuwangi sekarang. Sangat baik. Kami berharap terus diberi ruang untuk berkarya, agar kita bisa bermusik lebih nyaman,” harap Danang.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan bahwa festival ini digelar sebagai apresiasi daerah pada kreativitas para musisi jalanan. Banyuwangi sendiri selama ini telah menjadikan musik bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan perkembangan daerah.
“Seniman musik jalanan telah menjadi atraksi seni tersendiri suatu kota. Gaya bermusik mereka yang bebas dan banyak memasukkan unsur musikalitas lokal menjadikan Banyuwangi tertarik untuk menggelar festival musik jalanan ini,” kata Anas. (*)